Amerika dan Israel Pertimbangkan Serangan Darat Terbatas ke Lebanon

NEWSLIVE – Amerika Serikat (AS) tengah mempertimbangkan kemungkinan serangan darat terbatas ke Lebanon saat Israel meningkatkan aktivitas militernya di perbatasan utara. Menurut sejumlah pejabat senior pemerintahan AS, Israel telah memobilisasi pasukan di dekat perbatasan dengan Lebanon, yang dapat menjadi persiapan untuk serangan tersebut. Meskipun begitu, para pejabat menekankan bahwa hingga saat ini belum ada keputusan pasti dari Israel untuk melancarkan serangan darat.

Berdasarkan laporan dari CNN, penilaian AS didasarkan pada pengamatan terhadap mobilisasi pasukan Israel dan upaya pembersihan area yang mungkin digunakan sebagai titik peluncuran serangan. Peter Lerner, juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), juga mengonfirmasi bahwa militer Israel sedang mempersiapkan opsi serangan darat, meskipun ini hanyalah salah satu dari beberapa opsi yang dipertimbangkan. Tujuan utama Israel, menurutnya, adalah untuk memulangkan sekitar 60.000 warga yang telah dievakuasi dari wilayah utara, dekat perbatasan dengan Lebanon.

Baca Juga: Dukungan Besar Denmark & Serangan Drone Ukraina ke Rusia

Jenderal tertinggi Israel, Herzi Halevi, juga mengisyaratkan bahwa negara tersebut siap menghadapi kemungkinan serangan darat ke Lebanon jika situasi mengharuskannya. Namun, pejabat senior Israel menekankan bahwa keputusan tersebut belum menjadi preferensi utama. “Kami berharap tidak harus melakukan serangan darat,” kata salah satu pejabat, yang menyiratkan bahwa pilihan diplomatik dan militer lainnya masih terbuka.

Sementara itu, mantan Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, melihat situasi saat ini sebagai peluang besar untuk mengakhiri ancaman Hizbullah secara permanen. Bennett berpendapat bahwa Hizbullah, yang saat ini mengalami kerugian besar, bisa saja bangkit kembali jika diberi kesempatan. Ia menyerukan agar masyarakat Lebanon bangkit melawan Hizbullah dan merebut kembali kendali atas negara mereka.

Selain itu, Bennett menekankan bahwa momen ini adalah kesempatan penting bagi Israel dan negara-negara Barat untuk menghilangkan pengaruh proksi Iran, seperti Hizbullah dan Hamas, dari kawasan Timur Tengah. Menurutnya, rezim Iran harus digulingkan melalui berbagai strategi, termasuk sanksi ekonomi, serangan siber, dan operasi militer terbuka serta rahasia.

Baca Juga: Arab Saudi Dorong Inisiatif untuk Mendirikan Negara Palestina

Di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut, IDF terus meningkatkan serangan terhadap target-target Hizbullah di Lebanon, sementara menyiapkan berbagai opsi militer, termasuk kemungkinan serangan darat. Israel berharap situasi dapat dikendalikan sehingga penduduk Israel utara dapat segera kembali ke rumah mereka.

Skenario serangan darat ini masih menjadi perdebatan dan terus dipantau oleh berbagai pihak, termasuk Amerika Serikat, yang berperan penting dalam mempertimbangkan langkah-langkah strategis di kawasan tersebut.