Arab Saudi Dorong Inisiatif untuk Mendirikan Negara Palestina
NEWSLIVE – Arab Saudi secara resmi meluncurkan inisiatif baru untuk mendirikan negara Palestina, yang diumumkan oleh Pangeran Faisal bin Farhan, diplomat utama Kerajaan Saudi, dalam pertemuan bersama Liga Arab, Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), dan Norwegia. Langkah ini muncul di tengah ketegangan yang meningkat di wilayah tersebut akibat konflik berkepanjangan antara Palestina dan Israel.
Konflik yang terus berkecamuk, khususnya perang di Gaza antara Israel dan Hamas, yang kini melibatkan Hizbullah di Lebanon, telah membawa kawasan itu semakin dekat ke jurang perang besar. Serangan Israel terhadap Gaza yang dimulai sejak 7 Oktober telah menimbulkan kehancuran besar, sementara Hamas, sebagai balasan, menangkap ratusan sandera. Pertempuran tersebut telah menelan korban jiwa lebih dari 41.000 orang hingga saat ini.
Baca Juga: 14 Negara Tolak Resolusi PBB soal Pendudukan Israel di Palestina
Mengutip Arab News pada Jumat (27/9/2024), Pangeran Faisal menyampaikan bahwa pertemuan pertama untuk membahas inisiatif ini akan diadakan di Riyadh. Kepala urusan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, juga mengungkapkan bahwa pertemuan tindak lanjut lainnya akan dilangsungkan di Riyadh dan Brussels, seperti yang dilansir dari CNBC.co.id pada Sabtu (28/09/2024).
“Inisiatif ini merupakan upaya bersama antara negara-negara Arab dan Eropa,” tambah Pangeran Faisal. “Kami akan melakukan segala upaya untuk mencapai rencana perdamaian yang andal dan permanen yang adil serta menyeluruh.”
Lebih lanjut, Pangeran Faisal menegaskan pentingnya bergerak cepat untuk mencapai gencatan senjata segera di Gaza. Solusi dua negara dengan pembentukan negara Palestina yang merdeka kini menjadi fokus utama dari upaya ini.
Serangan Israel ke Gaza semakin intensif setelah Hamas melakukan serangan balasan atas pendudukan Israel. Situasi di Gaza semakin diperburuk dengan keterlibatan Hizbullah dari Lebanon, yang memperluas medan pertempuran ke perbatasan utara Israel.
Baca Juga: Menlu Iran Ajak Negara-negara Arab untuk Lawan Israel
Pangeran Faisal juga menyoroti kejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh Israel, tidak hanya di Gaza, tetapi juga di Tepi Barat dan Masjid Al-Aqsa. “Perang ini telah membawa kehancuran besar karena kejahatan Israel di wilayah Palestina serta tempat-tempat suci Muslim dan Kristen,” ujarnya.
Arab Saudi menegaskan kembali bahwa mereka tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel sebelum terbentuknya negara Palestina yang merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. Pernyataan ini sejalan dengan sikap Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS), yang secara tegas menolak pengakuan terhadap Israel tanpa berdirinya negara Palestina.
Dalam pidato sebelumnya di Dewan Syura, MBS juga menegaskan komitmen Kerajaan Arab Saudi untuk mendukung pembentukan negara Palestina. “Kerajaan tidak akan berhenti berupaya keras untuk mendirikan negara Palestina yang merdeka,” tegasnya.