Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
September 8, 2024
NEWSLIVE

Arab Saudi Prihatin atas Eskalasi Militer di Yaman Akibat Serangan Israel

Wijaya
  • Juli 23, 2024
  • 2 min read
Arab Saudi Prihatin atas Eskalasi Militer di Yaman Akibat Serangan Israel

NEWSLIVE – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arab Saudi mengungkapkan keprihatinannya atas peningkatan eskalasi militer di Yaman setelah serangan udara Israel di Hodeidah pada Sabtu (20/7). Serangan tersebut memperburuk ketegangan yang sudah ada di kawasan, menghambat upaya perdamaian yang sedang berlangsung untuk mengakhiri konflik di Gaza.

“Kementerian Luar Negeri sangat prihatin dengan perkembangan eskalasi militer di Yaman pascaserangan Israel di provinsi Hodeidah pada Sabtu, 20 Juli 2024, yang memperburuk ketegangan yang ada di kawasan saat ini dan menghentikan upaya yang sedang berlangsung untuk mengakhiri konflik perang di Gaza,” ujar Kemlu Arab Saudi dalam keterangannya di akun X (dulu Twitter), Minggu (21/7).

Kemlu Arab Saudi menyerukan semua pihak untuk menahan diri semaksimal mungkin dan mengimbau warganya untuk menjauh dari kawasan konflik. Selain itu, Kemlu Arab Saudi juga mengajak komunitas internasional dan pihak-pihak berpengaruh untuk memenuhi tanggung jawabnya dalam mengakhiri konflik di kawasan.

“Kementerian menegaskan upaya berkelanjutan Kerajaan Arab Saudi untuk mengakhiri perang di Gaza,” jelas Kemlu Arab Saudi. “Dan menegaskan dukungan berkelanjutannya terhadap upaya perdamaian di Yaman untuk menyelamatkan rakyatnya dari penderitaan yang lebih besar dan mencapai keamanan dan perdamaian di kawasan.”

Baca Juga: Kominfo Blokir Akun Instagram Platform Kripto Asing

Menurut laporan Al Jazeera, Kementerian Kesehatan Yaman mengonfirmasi jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel di pelabuhan Hodeidah, yang dikuasai pemberontak Houthi, telah meningkat menjadi enam orang. Juru bicara Kementerian Kesehatan Yaman, Anis Al-Asbahi, menjelaskan bahwa para korban adalah warga sipil. Selain itu, tiga orang dilaporkan hilang dan 83 orang lainnya terluka, dengan banyak yang mengalami luka serius.

Sementara itu, juru bicara kelompok Houthi, Mohammed Abdulsalam, mengatakan bahwa pihaknya akan terus menyerang Israel dan tidak akan mematuhi aturan keterlibatan apa pun. Abdulsalam menegaskan bahwa “tidak akan ada garis merah” dalam tanggapan Houthi terhadap Israel, dan menyatakan bahwa semua institusi yang sensitif dengan segala tingkatannya akan menjadi sasaran serangan mereka.

Baca Juga:  Marselino Ferdinan Cetak Gol Bersejarah di Piala Asia 2023

Israel melancarkan serangan udara ke depot penyimpanan bahan bakar dan pembangkit listrik di Hodeidah, Yaman, pada Sabtu (20/7). Aksi ini dilakukan sebagai balasan atas serangan drone tak berawak Houthi ke Tel Aviv. Serangan udara di Hodeidah tersebut memicu kebakaran besar dan menyebabkan pemadaman listrik di wilayah tersebut.

Israel telah mengakui bahwa militernya berada di balik serangan tersebut. Pihak Houthi menyebutkan bahwa salah satu tujuan serangan Israel adalah untuk menghentikan dukungan Yaman terhadap Gaza. Meskipun demikian, Houthi bersikeras akan tetap mendukung warga Palestina di Jalur Gaza.

Dengan situasi yang semakin memanas, perhatian dan langkah-langkah diplomatik dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk meredakan ketegangan dan mencegah eskalasi lebih lanjut.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *