Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
January 5, 2025
NEWSLIVE

CEO Google Respon Kekhawatiran Programmer Tentang AI

Wijaya
  • September 24, 2024
  • 3 min read
CEO Google Respon Kekhawatiran Programmer Tentang AI

NEWSLIVE – Kemampuan kecerdasan buatan (AI) seperti ChatGPT dan Google Gemini yang kini bisa menulis kode pemrograman mungkin memunculkan kekhawatiran di kalangan programmer. Banyak yang merasa takut bahwa AI akan mengambil alih pekerjaan mereka di masa depan. Namun, CEO Alphabet dan Google, Sundar Pichai, meyakinkan bahwa hal tersebut tidak perlu ditakuti. Dalam sebuah acara di Carniege Mellon University, Pittsburgh, Pennsylvania, AS pekan lalu, Pichai menyatakan AI tidak akan menggantikan peran programmer.

Menurut Pichai, AI justru akan menjadi alat yang membantu programmer menyelesaikan pekerjaan mereka dengan lebih efisien. “AI akan meningkatkan produktivitas dan meringankan beban kerja para programmer, sehingga mereka bisa fokus pada hal-hal yang lebih kreatif,” ungkapnya. Dengan demikian, AI bukanlah ancaman, melainkan pendukung yang dapat membuat pekerjaan mereka lebih mudah.

Baca Juga: Kekurangan Penggunaan AI (Kecerdasan Buatan) yang Harus Diketahui Semua Orang

Pichai juga memprediksi bahwa dengan adanya AI, lebih banyak orang akan tertarik untuk belajar coding atau bahkan menjadi programmer. Hal ini karena AI akan menyederhanakan proses pembuatan kode, menjadikannya lebih mudah diakses oleh masyarakat luas.

“AI akan menurunkan tingkat kesulitan dalam coding dan pengembangan program komputer. AI yang bisa memahami bahasa manusia akan memberdayakan orang untuk belajar dan menguasai programming dengan lebih mudah,” tambah Pichai.

Dia juga menyoroti bahwa AI seharusnya dipandang bukan sebagai kecerdasan yang “dibuat” (artificial), tetapi sebagai kecerdasan yang bisa “memberdayakan” atau meningkatkan kemampuan manusia.

Pengguna AI Akan Unggul

Tidak hanya Sundar Pichai, pendiri Google Brain dan ahli AI terkemuka Andrew Ng juga sependapat bahwa AI tidak akan menggantikan pekerjaan manusia. Dalam sebuah seminar di Universitas Chulalongkorn, Thailand, Andrew menyebut bahwa AI akan memberikan keuntungan bagi mereka yang menggunakannya, bukan menggantikan mereka.

Baca Juga:  Kementerian PANRB Sosialisasi Gerakan Indonesia Melayani di Jakarta

Menurut Andrew, orang yang memanfaatkan AI dengan baik akan bekerja lebih cerdas dibandingkan mereka yang tidak memanfaatkannya. “Orang yang menggunakan AI akan lebih unggul dalam pekerjaan mereka dibandingkan dengan yang tidak. Jadi, di masa depan, yang kalah saing adalah mereka yang tidak menggunakan AI,” jelasnya.

Ia juga menegaskan bahwa sebagian besar pekerjaan masih membutuhkan tenaga manusia, meskipun sebagian sudah diotomatisasi. “AI mungkin bisa mengotomatisasi 20-30 persen pekerjaan, tetapi sisanya tetap membutuhkan manusia,” ujarnya.

Baca Juga: Google Minta Pengguna Matikan 2G Demi Keamanan Data

Selain itu, Andrew optimis bahwa AI akan mendorong inovasi baru dalam berbagai industri. Otomatisasi yang dibantu oleh AI tidak hanya soal efisiensi atau penghematan, tetapi juga tentang menciptakan hal-hal baru yang lebih bermanfaat bagi perusahaan di masa depan.

Secara keseluruhan, para ahli teknologi sepakat bahwa AI bukanlah ancaman bagi pekerjaan manusia, melainkan alat yang bisa mendukung dan memperluas potensi manusia.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *