China Luncurkan Teknologi Mandiri, Tantang Dominasi AS
Dalam langkah berani untuk memperkuat kedaulatan teknologinya, China telah memperkenalkan pedoman pengadaan baru yang menggantikan penggunaan chip buatan Amerika, seperti dari Intel dan AMD, dalam komputer dan server pemerintah. Perubahan strategis ini merupakan bagian dari dorongan yang lebih luas untuk mengganti teknologi impor dengan alternatif buatan dalam negeri.
Dari Silicon Valley ke Silicon Dragon
Dilaporkan oleh Financial Times, kebijakan pengadaan pemerintah China juga mengarahkan untuk beralih dari sistem operasi Windows milik Microsoft dan perangkat lunak basis data buatan asing, mendukung teknologi domestik sebagai gantinya. Pivot ini menandai langkah penting dalam upaya China untuk memprioritaskan produk lokal daripada teknologi asing di tengah meningkatnya ketegangan dengan Amerika Serikat.
Langkah Balasan Washington
Sebagai tanggapan terhadap ancaman keamanan yang dirasakan, Washington telah memberlakukan sanksi terhadap berbagai produk teknologi China, mengesahkan undang-undang untuk meningkatkan produksi teknologi dalam negeri, dan membatasi ekspor chip serta teknologi lain ke China.
Otonomi Teknologi China
Mulai tahun ini, lembaga pemerintah China telah mulai mematuhi aturan pengadaan baru. Lembaga-lembaga di tingkat kota kini diwajibkan untuk memilih prosesor dan sistem operasi yang dianggap “aman dan andal”. Daftar yang disetujui mencakup 18 prosesor dan sistem operasi, terutama dari Huawei dan Phytium yang didukung negara—keduanya masuk dalam daftar hitam ekspor AS.
Strategi ‘Xinchuang’
Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah China ini dilaporkan menjadi bagian dari strategi nasional untuk mencapai kemandirian teknologi di sektor militer, pemerintahan, dan negara yang lebih luas, yang disebut sebagai “xinchuang” atau inovasi aplikasi teknologi informasi.
Dampak pada Perusahaan AS
Transisi China dari teknologi asing berpotensi menimbulkan kerugian bagi perusahaan AS di China, dimulai dari produsen chip Intel dan AMD. Tahun lalu, China menyumbang 27% dari total penjualan global Intel dan 15% untuk AMD. Meskipun penjualan Microsoft di China tidak sebesar itu, Presiden Brad Smith mengungkapkan kepada Kongres AS tahun lalu bahwa China berkontribusi sebesar 1,5% dari total pendapatan mereka.
Naratif ini menyoroti persaingan teknologi yang semakin intens antara China dan AS, saat kedua negara bersaing untuk supremasi teknologi dalam lanskap global yang semakin digital.