Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
December 23, 2024
NEWSLIVE

China Mulai Jajah Indonesia Sedikit demi Sedikit, Ini Buktinya

Wijaya
  • September 18, 2024
  • 3 min read
China Mulai Jajah Indonesia Sedikit demi Sedikit, Ini Buktinya

NEWSLIVE – Sebuah laporan terbaru mengungkapkan bahwa tren meningkatnya penggunaan produk asal China di Indonesia semakin membuktikan bagaimana negara tersebut memperluas pengaruhnya, salah satunya melalui industri social commerce yang dipopulerkan oleh TikTok, platform yang berasal dari Negeri Tirai Bambu.

Laporan yang dirilis oleh KPMG menyebutkan bahwa tren masyarakat Indonesia, terutama generasi muda, banyak terinspirasi oleh produk-produk China yang dipromosikan melalui konten di media sosial, seperti TikTok. Melalui survei yang melibatkan tujuh ribu konsumen berusia 18-24 tahun (Gen Z) dari 14 negara, termasuk Indonesia, Singapura, dan China, hasilnya menunjukkan bahwa 63 persen Gen Z melakukan pembelian melalui social commerce. Lebih dari separuh responden, yaitu 57 persen, menggunakan fitur livestreaming yang tersedia di platform e-commerce.

Layanan belanja TikTok Shop menjadi salah satu tempat favorit bagi Gen Z untuk berbelanja. Mengutip CNBC Internasional, pengguna TikTok Shop ini berasal dari negara-negara seperti Indonesia, China, Vietnam, dan Filipina, yang menunjukkan pengaruh China semakin kuat dalam industri e-commerce global.

Baca Juga: Warga China Banyak Pilih HP Canggih ini Ketimbang iPhone 16

Irwan Djaja, partner dan kepala penasihat KPMG Indonesia, mengatakan bahwa penggabungan media sosial dan e-commerce menjadi magnet bagi Gen Z karena metode belanja ini sangat relevan dengan gaya hidup mereka. Para brand pun semakin mengarahkan strategi pemasaran mereka melalui platform social commerce, seperti TikTok dan Instagram, di mana influencer kerap mempromosikan produk kepada audiens mereka.

Menurut Eric Pong, salah satu pendiri AfterShip, TikTok bisa diibaratkan sebagai senjata ampuh dalam dunia e-commerce. Basis pengguna yang besar dan pengaruhnya yang meluas terus bertumbuh, menjadikan platform ini sangat berpotensi dalam menjangkau lebih banyak konsumen.

Baca Juga:  Informasi Layanan BRI di Waze

Namun, pengaruh China tidak berhenti di situ. Negara ini juga terus berupaya memperluas jangkauan konsumsi produk dalam negerinya ke luar negeri melalui e-commerce lintas batas. Beberapa perusahaan asal China, seperti Temu, Shein, dan AliExpress, juga agresif memperluas pasar mereka di luar China, termasuk di Indonesia. Temu, misalnya, telah diunduh lebih dari 100 juta kali sejak memasuki pasar Indonesia pada 2023.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia pun menyadari ancaman dari aplikasi-aplikasi asal China yang berpotensi memukul UMKM lokal. Pemerintah telah memperkenalkan sejumlah regulasi untuk membatasi dampak negatif ini, termasuk Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31 Tahun 2023. Peraturan ini mengatur definisi yang jelas antara media sosial dan e-commerce, serta mewajibkan perusahaan e-commerce asing yang ingin berdagang di Indonesia untuk mendirikan kantor perwakilan di dalam negeri.

Baca Juga: Julukan-Julukan Unik untuk Indonesia di Mata Dunia

Selain itu, peraturan ini juga membatasi harga barang lintas negara hingga US$ 100, dengan tujuan melindungi pasar Indonesia dari banjir produk-produk murah yang bisa merugikan UMKM lokal. Melalui regulasi ini, pemerintah berharap inovasi teknologi dan bisnis tetap berkembang tanpa merusak fondasi ekonomi lokal.

Tantangan ini menunjukkan bagaimana social commerce dari China terus mendominasi pasar Indonesia, sementara pemerintah berusaha melindungi ekonomi lokal dari dampak persaingan global yang semakin ketat.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *