ESDM Mendorong Program CSR Perusahaan Tambang di Indonesia dalam Penurunan Stunting

NEWSLIVE – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mendorong pemenuhan program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan tambang di di Indonesia. Hal ini menindaklanjuti arahan Menko PMK Muhadjir Effendy dalam Roadshow Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem di Wilayah Pertambangan.

Menteri ESDM Arifin Tasrif menyampaikan, perusahaan tambang baik milik negara maupun swasta untuk turut berpartisipasi dan berkontribusi dalam menurunkan prevalensi stunting, terutama kepada kelompok sasaran percepatan penurunan stunting. Selain itu, dia menekankan supaya perusahaan tambang untuk mengintegrasikan program Corporate Social Responsibility (CSR) dengan program percepatan penurunan stunting.

“Program CSR perusahaan tambang bisa melalui bidang pertanian, penguatan sarana pelayanan kesehatan perusahaan agar dapat diakses masyarakat setempat, mendukung pemberian makan tambahan yang bergizi suplemen untuk kelompok rentan, memberikan perhatian kepada pemantauan pertumbuhan perkembangan otak bayi balita masyarakat setempat,” ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam Rapat Koordinasi Percepatan Penanganan Stunting Disekitar Wilayah Tambang, di Ruang Rapat Sarulla Kementerian ESDM, pada Selasa, (04/04/2023).

Selain itu, Arifin meminta supaya program CSR bisa membantu dalam meningkatkan akses pangan keluarga, seperti dalam pemberdayaan melalui budidaya lele, belut dan sejenisnya agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat.

“Program CSR juga bisa memperhatikan kebersihan air dan sanitasi di lingkungan masyarakat setempat melalui pengembangan tekhnologi untuk perluasan akses,” tegasnya.

Rapat Koordinasi dihadiri oleh Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Y.B Satya Sananugraha, Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan Kemenko PMK Agus Suprapto, Asisten Deputi Ketahanan Gizi dan Promosi Kesehatan Kemenko PMK Jelsi Natalia Marampa serta para direksi dari perusahaan BUMN maupun swasta terutama perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan.

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan dan Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan Kemenko PMK mengharapkan, program CSR perusahaan tambang dalam pencegahan stunting tidak hanya berfokus kepada pemenuhan dan peningkatan komsumsi protein hewani, tetapi juga yang perlu meningkatkan sanitasi pada kelompok masyarakat rentan. 

Hal ini disebabkan, mayoritas wilayah tambang memiliki situasi sanitasi dan ketersediaan air minum yang tidak layak. Selain itu, program bapak asuh anak stunting (BAAS) yang dikoordinasikan oleh BKKBN juga dapat diintegrasikan dengan program CSR dari perusahaan tambang dalam menangani stunting di wilayah setempat.