Huawei Ekspansi ke Industri Mobil Listrik, Mau Tantang Tesla
NEWSLIVE – Huawei, perusahaan teknologi asal China, semakin memperluas jangkauannya dengan berekspansi ke industri mobil listrik. Salah satu langkah besar yang diambil adalah menyediakan teknologi mobil otonom untuk produsen mobil listrik terkemuka, BYD. Teknologi perangkat lunak swakemudi Huawei, yang dinamakan Qiankun, akan digunakan pada model SUV listrik terbaru BYD, Fangchengbao Bao 8, yang dijadwalkan meluncur pada akhir 2024.
Kolaborasi ini merupakan peluang besar bagi BYD untuk mendongkrak penjualan pada segmen mobil premium mereka, yang mencakup merek Denza, Fangchengbao, dan Yangwang. Meskipun baru menyumbang sekitar 5% dari total penjualan, segmen premium ini memberikan margin keuntungan yang lebih tinggi dan berpotensi meningkatkan laba BYD secara keseluruhan.
Baca Juga: BYD Siap Luncurkan Seal 06 GT, Hatchback Sporty yang Segera Debut
Kerja sama antara dua raksasa teknologi China ini menjadi langkah strategis di tengah persaingan ketat industri mobil listrik, terutama dengan produsen seperti Tesla dan Waymo yang juga gencar mengembangkan teknologi mobil robot. Meski BYD mendominasi pasar mobil listrik di China berkat biaya produksi yang lebih rendah, perusahaan ini menyadari pentingnya teknologi eksternal seperti milik Huawei untuk memperkuat daya saing produk premiumnya.
Menariknya, BYD selama ini dikenal dengan strategi integrasi vertikal, yang memungkinkan mereka memproduksi sendiri komponen kunci, termasuk baterai. Mereka bahkan merekrut ribuan insinyur untuk mengembangkan sistem Advanced Driver Assistance System (ADAS). Namun, adopsi teknologi Huawei untuk mobil premium menunjukkan bahwa BYD tetap mengandalkan mitra eksternal dalam hal teknologi swakemudi canggih.
Baca Juga: Toyota Sambut Kehadiran BYD dan Kompetitor Baru dengan Positif
Ekspansi Huawei ke sektor otomotif ini juga sejalan dengan tren yang berkembang di industri teknologi China, di mana beberapa perusahaan besar, seperti Audi, telah menyatakan niat menggunakan teknologi ADAS Huawei di kendaraan mereka.
Di sisi lain, ekspansi Huawei ini sangat kontras dengan langkah Apple, yang justru menghentikan proyek mobil listriknya, Titan. Proyek yang pertama kali diumumkan pada 2020 tersebut kini dihapuskan, dengan alasan berbagai tantangan yang sulit diatasi, termasuk perubahan desain dan kendala teknis. Fokus Apple kini beralih ke pengembangan Artificial Intelligence (AI), di mana mereka masih tertinggal dari Google dan Microsoft.
Dengan suku bunga tinggi dan perubahan tren konsumen, potensi pertumbuhan pasar mobil listrik di Amerika Serikat melambat, mendorong produsen besar untuk mengalihkan fokus ke mobil hybrid. Sementara Huawei terus bergerak maju, Apple harus menghadapi tantangan berat dalam mengejar teknologi AI dan memulihkan posisinya di pasar teknologi.