Jepang, Taiwan dan Filipina Diguncang Gempa Bumi 7,7 SR
NEWSLIVE – Pada Rabu, 3 April 2024, pukul 07.58:11 NST (23.58:11 UTC pada 2 April), gempa bumi berkekuatan Mw 7,4 mengguncang wilayah selatan-selatan barat Kota Hualien, Kabupaten Hualien, Taiwan.
Gempa ini menyebabkan setidaknya 10 orang meninggal dunia dan lebih dari 1.000 orang terluka. Ini adalah gempa bumi terbesar di Taiwan sejak gempa Jiji tahun 1999, dengan beberapa gempa susulan di atas Mw 5,0 terjadi¹⁴.
Latar Belakang Gempa Bumi Tektonik
Taiwan memiliki sejarah gempa bumi yang kuat karena terletak dalam zona konvergensi kompleks antara Lempeng Laut Filipina dan Lempeng Eurasia. Di lokasi gempa ini, kedua lempeng berkonvergensi dengan kecepatan 75 milimeter per tahun.
Di sebelah selatan Taiwan, kerak samudera Lempeng Eurasia tenggelam di bawah Lempeng Laut Filipina, membentuk busur pulau, Busur Luzon. Di Taiwan, kerak samudera telah tenggelam sepenuhnya dan busur ini bertabrakan dengan kerak benua Lempeng Eurasia. Di sebelah utara Taiwan, Lempeng Laut Filipina tenggelam di bawah Lempeng Eurasia, membentuk Busur Ryukyu.
Dampak Gempa
Gempa ini menyebabkan bangunan runtuh, tanah longsor, dan pemadaman listrik. Setidaknya dua bangunan di timur kota Hualien ambruk. Di ibu kota Taipei, kendaraan berhenti di pinggir jalan dan layanan kereta bawah tanah sempat terhenti. Serangkaian gempa susulan terjadi, dan pihak berwenang mengeluarkan peringatan tsunami di wilayah pesisir. Badan Meteorologi Jepang (JAM) menyatakan kekuatan gempa berkekuatan 7,7 skala Richter (SR), naik dari perkiraan sebelumnya sebesar 7,5. Wu Chien-fu, direktur Pusat Seismologi Taipei, mengatakan gempa ini adalah yang terkuat di Taiwan sejak gempa tahun 1999 yang menewaskan 2.400 orang.
Peringatan Tsunami
Badan Meteorologi Jepang (JAM) mengeluarkan peringatan tsunami di wilayah sekitar Pulau Okinawa, Pulau Miyakojima, dan Pulau Yaeyama. Penduduk di daerah ini harus segera mengungsi karena gelombang setinggi 3 meter (9,8 kaki) diperkirakan akan menerjang. Di Filipina, badan seismologi mengatakan wilayah pesisir diperkirakan akan mengalami “gelombang tsunami tinggi” dan masyarakat disarankan untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi atau pindah lebih jauh ke daratan.
Gempa ini menjadi pengingat penting akan risiko bencana alam di wilayah ini dan perlunya kewaspadaan serta persiapan yang baik untuk menghadapi situasi darurat seperti ini.