Keunggulan di AI Dorong Saham Nvidia Melonjak 200%
NEWSLIVE – CEO Nvidia, Jensen Huang, menyatakan pada hari Rabu (26/6/2024) bahwa keunggulan perusahaan dalam teknologi artificial intelligence (AI) telah mendorong kenaikan saham Nvidia sebesar 200% dalam setahun terakhir. Pernyataan ini muncul setelah Nvidia melakukan stock split 10 banding 1 dan melewati penilaian US$ 3 triliun, menjadikannya perusahaan publik paling berharga di dunia untuk sementara waktu.
Dalam sesi paparan publik yang dilansir dari CNBC.com, Huang menjawab pertanyaan pertama yang terkait dengan persaingan perusahaan. Meskipun tidak menyebutkan nama pesaing secara spesifik, Huang menjelaskan strategi Nvidia untuk tetap unggul di pasar chip AI yang kini menghadapi tantangan dari pembuat chip tradisional dan perusahaan rintisan.
Huang menekankan bahwa Nvidia telah bertransformasi menjadi perusahaan yang berfokus pada pusat data dan berupaya menciptakan pasar baru untuk AI, seperti robotika industri. Nvidia juga berkolaborasi dengan setiap pembuat komputer besar dan penyedia cloud untuk memperluas jangkauan pasar mereka.
Menurut Huang, chip AI Nvidia menawarkan total biaya kepemilikan terendah, yang berarti meskipun chip lain mungkin lebih murah secara harga, chip Nvidia lebih ekonomis dalam jangka panjang karena kinerja unggul dan biaya operasional yang lebih rendah.
Baca juga: Saham Nvidia Anjlok Setelah Reli Panjang: Apa yang Terjadi?
Huang menggambarkan keberhasilan Nvidia dengan istilah “virtuous circle”—sebuah konsep di industri teknologi yang menunjukkan bahwa platform dengan pengguna terbanyak memiliki keuntungan dalam terus menarik lebih banyak pengguna dan melakukan perbaikan berkelanjutan. “Platform NVIDIA tersedia secara luas melalui setiap penyedia cloud dan pembuat komputer besar, menciptakan basis instalasi yang besar dan menarik bagi pengembang dan pelanggan, yang menjadikan platform kami lebih berharga bagi pelanggan kami,” ujar Huang.
Pemegang saham Nvidia merasa puas dengan kinerja perusahaan dan menyetujui pemungutan suara tidak mengikat mengenai kompensasi eksekutif yang disebut “say on pay.” Eksekutif Nvidia, termasuk Huang, menerima kombinasi gaji dan berbagai jenis unit saham terbatas sebagai kompensasi. Huang sendiri menerima paket kompensasi sekitar US$ 34 juta selama tahun fiskal 2024, meningkat 60% dari tahun sebelumnya, menurut pengajuan tahunan perusahaan.
Keberhasilan Nvidia dalam memimpin pasar AI dan terus berinovasi menjadi faktor utama dalam peningkatan nilai perusahaan, membuat para pemegang saham semakin optimis dengan masa depan perusahaan chip komputer tersebut.
