Kinerja Memuaskan, PJ Wali Kota Malang Raih Apresiasi Tinggi di Triwulan Ketiga
CITILIVE – Capaian positif serta kinerja Pj Wali kota Malang Wahyu Hidayat tuai apresiasi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Pujian terhadap Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat berasal dari tim evaluator Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri saat menyampaikan Laporan Kinerja Pj. Wali Kota Malang untuk Triwulan III di Kantor Itjen Kemendagri, Jakarta, Senin (8/6/2024).
Dihadapan 14 orang evaluator Kemendagri, Wahyu dengan didampingi Sekretaris Daerah Kota Malang, Erik Setyo Santoso dan tim dari Kepala OPD memaparkan Laporan Evaluasi Kinerja Pj. Walikota yang terdiri dari 106 indikator.
Beberapa indikator tersebut termasuk program prioritas, antara lain pengendalian inflasi, stunting, BUMD, Layanan Publik, Pengangguran, Kemiskinan Ekstrem, kesehatan, serapan anggaran, kegiatan unggulan dan perizinan.
Selama sembilan bulan menjabat, Wahyu bersama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang, berhasil mengendalikan inflansi dan menurunkan angka stunting.
Selain itu juga termasuk keberhasilan perbaikan pelayanan publik, penurunan tingkat pengangguran, dan naiknya investasi.
Catatan Positif Kinerja Pj Wali Kota Malang
Berikut ini adalah catatan positif atas keberhasilan Wahyu selama menjabat sebagai Pj Wali Kota Malang.
Penanganan Inflasi: Keberhasilan Wahyu dan jajaran Pemkot Malang dalam pengendalian inflasi membuat Kota Malang masuk dalam 10 kota dengan inflasi terendah secara nasional. Bahkan, pada Mei dan Juni 2024, Kota Malang mengalami deflasi.
Penanganan Stunting: Prevalensi stunting di Kota Malang menunjukkan tren penurunan. Angka stunting di Kota Malang turun dari 8,75 persen pada 2023 menjadi 8,38 persen per Maret 2024.
Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia pada 2024, prevalensi stunting di Kota Malang pun turun 0,7 persen menjadi 17,3 persen dibandingkan tahun 2023.
Peningkatan UMKM: Geliat ekonomi kreatif (ekraf) dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Malang menunjukkan peningkatan. UMKM di Kota Malang mampu meningkatkan pendapatannya.
Sektor UMKM makanan dan minuman menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi Kota Malang.
Layanan Publik: Layanan publik menunjukkan hasil yang sangat baik, termasuk di bidang kesehatan dan perizinan.
Selain memberikan pembekalan, Pemkot Malang juga meningkatkan sidak ke unit kerja untuk menjaga konsistensi dan keberlanjutan layanan publik di setiap kantor.
Serapan Anggaran: Serapan anggaran menunjukkan progres yang baik. Kinerja pelaksanaan APBN di wilayah Kota Malang tumbuh positif.
Dari sisi pendapatan mengalami pertumbuhan sebesar 6,26% (yoy) dan kinerja belanja atau juga menunjukkan kinerja positif yang telah mencapai lebih dari 30 persen.
Kegiatan Unggulan: Berbagai program kegiatan unggulan terlaksana dengan baik. Salah satu program yang dijalankan Pemkot Malang adalah mengakselerasi penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) untuk layanan publik.
Untuk pertama kalinya, Kota Malang menerima penghargaan Digital Government Award (DGA) 2024 dan masuk 10 Terbaik Penerapan SPBE pada Kategori Pemerintah Kota yang diserahkan dalam acara SPBE Summit 2024 dan Peluncuran GovTech Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Senin (27/5/2024).
Menurunkan angka pengangguran: Catatan positif lain Pemkot Malang dalam mengendalikan inflasi juga dengan adanya upaya yang dilakukan Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker PMPTSP) Kota Malang.
Salah satunya mengadakan pelatihan kerja, termasuk pada pelatihan konten kreator dan pelatihan tata kecantikan kulit guna menciptakan lapangan kerja baru.
Faktor pendukung keberhasilan
Wahyu meyakini capaian dan prestasi yang diraih dirinya bersama jajaran Pemkot Malang karena adanya kolaborasi dan sinergi yang apik dari semua pihak.
Termasuk di antaranya adalah Sekda Kota Malang, OPD, masyarakat, media, dan stakeholder lainnya.
Selain itu, dukungan dari warga Kota Malang juga menjadi faktor penting dalam pencapaian hasil yang positif.