Krisis Gaza: Kebuntuan Gencatan Senjata dan Tantangan Bantuan Kemanusiaan”
NEWSLIVE– Sang Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan pada 30 Oktober 2023 bahwa gencatan senjata dalam konflik antara Israel dan Hamas tidak akan terjadi.
Menurutnya, seruan untuk gencatan senjata diartikan sebagai menyerah kepada Hamas, sesuatu yang menolak dengan tegas. Netanyahu bersumpah bahwa Israel akan terus berjuang hingga pertempuran ini dimenangkan.
Tidak hanya itu, Amerika Serikat (AS), sekutu Israel, juga menolak gencatan senjata. Meskipun begitu, AS menganggap penting untuk ada jeda pertempuran guna memasukkan bantuan ke Gaza. Pasukan Israel dan pasukan Hamas terlibat dalam pertempuran sengit di wilayah Palestina yang sempit. Hal ini memicu kekhawatiran akan meluasnya krisis kemanusiaan di daerah tersebut.
Melansir Kompas.com, Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby, menyatakan bahwa AS yakin dapat meningkatkan jumlah truk bantuan ke Gaza melalui penyeberangan Rafah dengan Mesir, mencapai sekitar 100 truk per hari. Meskipun bantuan terbatas telah masuk ke Gaza melalui Mesir berdasarkan kesepakatan yang difasilitasi oleh AS, volume bantuan tersebut masih jauh dari jumlah yang dibutuhkan menurut lembaga-lembaga bantuan kemanusiaan.
Kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, Philippe Lazzarini, mendesak Dewan Keamanan PBB untuk menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera. Menurutnya, sistem yang ada untuk mengizinkan bantuan masuk ke Gaza akan gagal kecuali ada kemauan politik untuk memastikan pasokan bantuan sesuai dengan kebutuhan kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Situasi ini mencerminkan kebuntuan dalam upaya mencapai gencatan senjata yang bisa memberikan jeda bagi penyampaian bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan di Gaza.
Sementara itu, pertempuran terus berlanjut di wilayah tersebut, meningkatkan ketegangan dan kekhawatiran akan dampak kemanusiaan yang semakin memburuk.
Semoga solusi damai dapat ditemukan untuk mengakhiri pertumpahan darah dan meringankan penderitaan rakyat di Gaza.
