Mengenal Tradisi Mudik Idulfitri di Malaysia “Balik Kampong”

NEWSLIVE – Di tengah gemerlapnya persiapan Hari Raya Idulfitri, tradisi mudik menjadi sorotan utama, khususnya bagi umat muslim di Asia Tenggara. Tradisi ini, yang dalam bahasa Malaysia dikenal sebagai “balik kampong,” merupakan momen berharga bagi mereka untuk bersilaturahmi dengan keluarga di kampung halaman.

Pemerintah Malaysia, dalam rangka mendukung tradisi ini, telah mempersiapkan berbagai fasilitas untuk memastikan perjalanan pulang ke kampung halaman berjalan lancar.

Terminal Bersepadu Selatan di Kuala Lumpur akan menjadi titik awal perjalanan lebih dari 30.000 pemudik yang akan memulai perjalanan mereka pada akhir pekan ini. Antusiasme ini mencerminkan kerinduan warga Malaysia untuk bertemu kembali dengan sanak saudara setelah lama terpisah. Kementerian Transportasi Malaysia telah mengambil langkah proaktif dengan memperkenalkan sistem pembayaran tiket elektronik yang canggih, dilengkapi dengan fitur ‘QR Code Check-In’.

“Kami telah bekerja sama dengan penyedia layanan tiket online terkemuka seperti GoHub, BusOnlineTicket, dan RedBus untuk memastikan integrasi sistem yang mulus dengan TBS,” ungkap Menteri Transportasi Malaysia, Anthony Loke, sebagaimana dikutip oleh Malay Mail pada Selasa (2/3).

Lebih lanjut, Anthony Loke mengungkapkan bahwa sekitar 70% tiket transportasi publik telah terjual melalui platform online, menandakan pergeseran perilaku masyarakat ke arah digitalisasi. Dikutip dari CNN Indonesia, inisiatif ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memodernisasi sistem transportasi dan memudahkan akses bagi masyarakat.

Dalam upaya untuk meningkatkan keselamatan selama periode mudik, Kementerian Pekerjaan Umum Malaysia (KKR) telah mengumumkan penurunan sementara batas kecepatan di jalan tol nasional dari 90 km/jam menjadi 80 km/jam, yang akan berlaku mulai 8 hingga 14 April. Langkah ini diambil untuk mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas yang mungkin terjadi akibat penumpukan kendaraan selama musim mudik.

Sementara itu, Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Anwar Ibrahim, telah membuat keputusan penting terkait perayaan Idulfitri tahun ini. Beliau menyatakan tidak akan mengadakan acara ‘open house’ yang biasanya menjadi bagian dari perayaan tersebut.

“Saya memilih untuk tidak menggelar upacara besar di Seri Perdana, namun akan menghadiri beberapa perayaan yang diselenggarakan oleh kementerian di berbagai negara bagian selama bulan Ramadhan,” tegas Anwar. Keputusan ini didasari oleh pertimbangan penggunaan dana negara secara lebih bijaksana dan efektif.

Perayaan Idulfitri tahun ini di Malaysia diwarnai dengan berbagai adaptasi dan inovasi, baik dalam tradisi mudik maupun dalam pelaksanaan perayaan itu sendiri. Dengan langkah-langkah yang telah diambil oleh pemerintah dan masyarakat, diharapkan momen Idulfitri dapat dirayakan dengan penuh kebahagiaan dan keselamatan.