Qualcomm Pertimbangkan Akuisisi Intel di Tengah Penurunan Saham
NEWSLIVE – Qualcomm dilaporkan sedang mempertimbangkan langkah besar untuk mengambil alih Intel, raksasa teknologi yang pernah mendominasi industri. Informasi ini mencuat setelah nilai saham Intel mengalami penurunan tajam, dengan harga sahamnya anjlok hampir 60% sejak awal tahun, menurut laporan Overclocking.
Sementara itu, Qualcomm terus menunjukkan pertumbuhan pesat. Kapitalisasi pasar perusahaan ini telah membengkak menjadi USD18 triliun, menjadikannya salah satu dari 100 perusahaan paling berharga di dunia, seperti dilansir Beebom. Kondisi ini membuat Qualcomm berada pada posisi kuat untuk menjajaki potensi akuisisi Intel, meskipun masih dalam tahap awal “pendekatan” dan belum mencapai kesepakatan yang konkret.
Baca Juga: Jepang Bersiap Bangun Superkomputer Generasi Baru dengan Target ZettaFLOPS
Penurunan saham Intel terjadi di tengah upaya besar perusahaan untuk bangkit kembali dalam industri semikonduktor. Intel telah berinvestasi besar-besaran untuk kembali memimpin dalam produksi chip, namun hasilnya masih jauh dari harapan. Salah satu strategi yang dipertimbangkan Intel adalah memisahkan bisnis Foundry mereka dan membuka modal untuk menyebarkan beban investasi. Langkah ini diharapkan dapat menarik pelanggan baru, terutama mereka yang enggan berinvestasi karena Intel juga merupakan pesaing di pasar chip.
Ledakan teknologi kecerdasan buatan (AI) menjadi salah satu faktor yang memperburuk posisi Intel. Perusahaan ini kesulitan untuk beralih ke node proses yang lebih kecil, sementara pesaing utama seperti TSMC sudah melesat dengan teknologi litografi yang lebih canggih. Di sisi lain, Nvidia telah menjadi perusahaan paling bernilai di dunia berkat keberhasilan mereka memanfaatkan ledakan AI Generatif, yang turut membuat Intel kehilangan banyak pelanggan di sektor server.
Meskipun demikian, laporan mengenai rencana akuisisi Qualcomm terhadap Intel masih diselimuti kerahasiaan. Baik Qualcomm maupun Intel menolak memberikan komentar terkait spekulasi ini, sebagaimana dilaporkan New York Times.
Baca Juga: Konsumen Kecewa: Huawei Mate XT Lipat Tak Tersedia di Toko Langsung
Jika akuisisi ini benar-benar terjadi, langkah ini akan menjadi salah satu transaksi terbesar dalam industri teknologi, dan bisa mengubah peta persaingan global di sektor semikonduktor.
