Ramadhan di Gaza Memprihatinkan, Begini Kondisinya!
NEWSLIVE – Puluhan umat Islam melaksanakan salat Jumat selama bulan suci Ramadhan di Gaza di ruang terbuka dekat masjid yang hancur di kamp pengungsi di Jalur Gaza.
Tahun ini bulan suci Ramadan datang ketika pertempuran terus berlanjut antara Israel dan Hamas.
Warga Palestina di Jalur Gaza harus melalui Ibadah Ramadan di tengah gempuran bom, tanpa tempat tinggal, pakaian dan ancaman kelaparan
Serangan Israel yang terus berlanjut yang diikuti pembatasan akses masuk bagi bantuan internasional membuat kondisi warga Gaza semakin sulit. Kekurangan air, makanan bahkan pakaian dan tempat berteduh menjadi hal mengerikan yang dihadapi masyarakat Palestina.
Israel melancarkan serangan udara, laut dan darat di Gaza yang menyebabkan lebih dari 32.000 orang tewas di Gaza dan 74.000 lainnya terluka sejak 7 Oktober 2023 lalu.
Kondisi anak-anak sangat memprihatinkan
Kementerian Kesehatan Palestina menyebutkan dua pertiga korban tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza adalah perempuan dan anak-anak
Tim dokter internasional mengunjungi sebuah rumah sakit di Gaza yang disebut bersiap menghadapi kemungkinan terburuk. Apa yang didapat amat mengejutkan, dampak mengerikan serangan Israel kepada anak-anak di Palestina membuat para tenaga dokter tercengang.
Seorang balita meninggal karena cedera otak akibat serangan Israel yang mematahkan tengkoraknya. Sepupunya, yang masih bayi, masih berjuang untuk hidup dengan sebagian wajahnya telah hancur akibat serangan yang sama.
Seorang anak laki-laki berumur 10 tahun yang tidak mempunyai hubungan keluarga berteriak kesakitan kepada orang tuanya, tanpa mengetahui bahwa mereka terbunuh dalam serangan tersebut. Di sampingnya terdapat saudara perempuannya, tetapi dia tidak mengenalinya karena luka bakar menutupi hampir seluruh tubuhnya.
Anak-anak di Gaza Kelaparan Ekstrim di Bulan Ramadhan
Melansir detikhealth, setelah hampir enam bulan perang, sektor kesehatan di Gaza telah hancur. Sekitar selusin dari 36 rumah sakit di Gaza hanya berfungsi sebagian.
Sisanya telah ditutup atau hampir tidak berfungsi setelah kehabisan bahan bakar dan obat-obatan, dikepung dan digerebek oleh tentara Israel. Pasukan Israel, atau rusak dalam pertempuran.
Hal ini membuat rumah sakit seperti Al-Aqsa Martyrs merawat sejumlah besar pasien dengan persediaan alat dan staf yang terbatas. Sebagian besar tempat tidur unit perawatan intensifnya ditempati oleh anak-anak, termasuk bayi yang dibalut perban dan memakai masker oksigen.
Dan melansir cnbcindonesia, kondisi paceklik atau kelaparan parah juga terjadi di beberapa bagian Jalur Gaza utara, kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS pada hari Jumat (29/3/2024) waktu setempat.
Sumber tersebut menambahkan bahwa hambatan untuk mendapatkan lebih banyak bantuan bagi warga Palestina diperparah oleh kelangkaan truk di daerah kantong tersebut akibat kepungan Israel.
Melansir laporan Reuters, PBB telah memperingatkan akan terjadinya kelaparan dan mengeluhkan adanya hambatan dalam mendapatkan bantuan dan mendistribusikannya ke seluruh Gaza. AS juga mengatakan kelaparan akan segera terjadi, namun pejabat tersebut pada hari Jumat mengatakan bahwa kelaparan mungkin sudah terjadi.