Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
February 24, 2025
NEWSLIVE

Reaksi AS, Hamas, dan Israel Terhadap gencatan Senjata Gaza

Wijaya
  • Agustus 24, 2024
  • 2 min read
Reaksi AS, Hamas, dan Israel Terhadap gencatan Senjata Gaza

NEWSLIVE – Negosiasi gencatan senjata terbaru terkait konflik Gaza masih berlangsung sengit di Kairo, Mesir. Sejumlah pihak seperti Mesir, Amerika Serikat (AS), dan Qatar ikut menjadi mediator dalam upaya ini. Namun, hingga Rabu (21/8/2024), situasi perundingan masih menemui jalan buntu, dengan AS yang belum berhasil menekan baik Hamas maupun Israel untuk mencapai kesepakatan.

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, telah melakukan serangkaian kunjungan diplomatik sejak akhir pekan lalu. Dalam kunjungannya ke Israel, Blinken bertemu dengan pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mendorong tercapainya kesepakatan gencatan senjata guna meringankan penderitaan warga Gaza. Namun, upaya Blinken tampaknya belum membuahkan hasil yang konkret.

Pada hari sebelumnya, Blinken menyatakan bahwa AS mendesak Hamas untuk menyetujui gencatan senjata terbaru. “Waktu sangat penting,” ujar Blinken, mengingatkan bahwa lambatnya persetujuan akan menyebabkan lebih banyak penderitaan bagi warga Gaza yang tidak bersalah.

Baca Juga: Mahasiswa Hukum UGM Turun ke Jalan Kawal Putusan MK

Namun, meski Hamas sempat menyetujui proposal gencatan senjata yang diusulkan Presiden AS Joe Biden, Israel terus menolak beberapa poin penting dalam kesepakatan tersebut. Salah satu poin yang menjadi ganjalan utama adalah insistensi Netanyahu untuk mempertahankan kendali atas Koridor Philadelphia, wilayah perbatasan strategis antara Gaza dan Mesir yang selama ini digunakan Hamas untuk menyelundupkan senjata.

Sementara itu, di sisi Hamas, juru bicara Osama Hamdan menegaskan bahwa kesepakatan gencatan senjata harus mengakhiri perang secara permanen. Mereka menuduh AS mencoba “membeli waktu bagi Israel” untuk melanjutkan aksi militernya. Hamas juga menolak proposal yang sebelumnya diajukan Biden pada bulan Juli, menyatakan bahwa Israel menarik diri dari isu-isu krusial yang menjadi bagian dari perundingan.

Baca Juga:  Kisah Dibalik Gedung Mangkrak Tertinggi di Dunia, Disebut Angker

Baca Juga: Kisruh Worldcoin: Proyek Kripto Sam Altman Diinvestigasi 14 Negara

Di sisi Israel, Netanyahu dikritik karena menolak berbagai proposal yang dianggap bisa memperpanjang gencatan senjata. Meskipun Netanyahu telah menyetujui beberapa poin kesepakatan, dia tetap mempertahankan hak untuk melanjutkan serangan terhadap Gaza jika tawanan Israel berhasil dievakuasi.

Perang Gaza, yang dimulai sejak Oktober 2023, telah menyebabkan lebih dari 40.000 warga Palestina tewas. Blokade yang diterapkan Israel sejak 2005 tetap melumpuhkan Gaza, sementara Israel terus melakukan pengepungan dan serangan intensif di wilayah tersebut.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *