Satelit pengintai buatan Elon Musk bakal diincar Rusia
NEWSLIVE – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menyatakan bahwa Rusia telah mengetahui upaya Amerika Serikat dalam menggandeng sektor swasta, termasuk SpaceX, untuk tujuan militer di luar angkasa. Zakharova memperingatkan bahwa satelit tersebut dapat menjadi sasaran sah bagi tindakan pembalasan Rusia, termasuk tindakan militer.
Kontrak Rahasia SpaceX dengan Intelijen AS
SpaceX, di bawah kepemimpinan Elon Musk, dikabarkan tengah mengembangkan jaringan satelit mata-mata atas permintaan badan intelijen AS, dengan nilai kontrak mencapai 1,8 miliar dolar AS. Kontrak ini, yang ditandatangani pada tahun 2021, bertujuan untuk menciptakan sistem pengintaian canggih yang terdiri dari ratusan satelit. Satelit-satelit ini dirancang untuk merekam permukaan Bumi secara detail dan akan beroperasi di orbit rendah.
Keterlibatan SpaceX dalam Keamanan Nasional AS
Hubungan antara SpaceX dan sistem keamanan nasional AS semakin erat dengan pembangunan satelit ini. SpaceX bekerja sama dengan National Reconnaissance Office (NRO), lembaga yang bertanggung jawab atas satelit mata-mata AS. Pada tahun 2022, SpaceX telah meluncurkan satelit Starshield yang dirancang khusus untuk pemerintah AS, dilengkapi dengan sistem keamanan data dan enkripsi tingkat tinggi.
Ancaman Rusia terhadap Satelit Militer
Rusia telah berulang kali menyatakan bahwa infrastruktur sipil yang digunakan untuk tujuan militer, termasuk satelit SpaceX, dapat menjadi target pembalasan. Pada pertemuan PBB tahun 2022, delegasi Rusia, Konstantin Vorontsov, menyoroti tren penggunaan infrastruktur sipil di luar angkasa untuk keperluan militer sebagai tren yang berbahaya.