Serangan Israel Berlanjut di Tengah Upaya Gencatan Senjata
NEWSLIVE – Konflik berdarah di Gaza terus berkecamuk, dengan serangan Israel yang terus dilancarkan meski perundingan gencatan senjata tengah diupayakan. Menurut laporan AFP pada tanggal 31 Maret 2024, pertempuran yang terjadi di sekitar beberapa rumah sakit di Gaza pada malam hari telah merenggut nyawa sedikitnya 75 orang, mayoritas adalah wanita dan anak-anak.
Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi yang mendesak ‘gencatan senjata segera’ dan pembebasan semua sandera yang ditahan oleh Hamas. Namun, ketegangan antara Israel dan Amerika Serikat meningkat terkait jumlah korban sipil dan rencana Israel untuk mengirim pasukan darat ke Rafah, di selatan Gaza.
Amerika Serikat, meskipun sempat bersitegang, telah menyetujui pengiriman bantuan militer berupa bom dan jet tempur senilai miliaran dolar kepada Israel. Situasi ini semakin memperparah krisis kemanusiaan di Gaza, di mana distribusi bantuan berubah menjadi kekacauan mematikan dengan adanya tembakan dan desak-desakan pada hari Sabtu.
Bulan Sabit Merah melaporkan bahwa kekacauan dalam distribusi bantuan tersebut telah menyebabkan setidaknya lima kematian. Tentara Israel menyatakan tidak memiliki informasi mengenai insiden tersebut.
Saksi mata menyampaikan kepada AFP bahwa tembakan dilepaskan baik oleh warga Gaza yang mengawasi pengiriman bantuan maupun oleh pasukan Israel yang berada di dekat lokasi, menyebabkan pengemudi truk yang panik menabrak beberapa orang.
Dalam upaya meringankan penderitaan 2,4 juta penduduk Gaza, sebuah kapal bantuan dari Siprus telah berlayar membawa 400 ton bantuan makanan. Bantuan internasional juga dikirim melalui udara, namun badan-badan PBB dan lembaga amal memperingatkan bahwa jumlah bantuan yang dikirim masih jauh dari cukup.
Konflik ini bermula dari serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan sekitar 1.160 orang di Israel. Sebagai tanggapan, Israel mendeklarasikan perang dengan tujuan mengeliminasi Hamas. Serangan-serangan Israel ke Gaza telah menewaskan sedikitnya 32.705 orang, dengan sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.
Sekitar 250 orang disandera oleh militan Palestina, dengan Israel meyakini bahwa sekitar 130 orang masih berada di Gaza, termasuk 34 orang yang diperkirakan telah meninggal.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah menyetujui untuk melanjutkan perundingan gencatan senjata yang akan diadakan di Doha dan Kairo. Stasiun TV Mesir, Al-Qahera, melaporkan bahwa perundingan akan dilanjutkan di Kairo pada hari Minggu.
Meskipun ada rencana perundingan gencatan senjata, Israel terus melakukan serangan ke Gaza. Netanyahu berada di bawah tekanan dari keluarga dan pendukung para sandera, termasuk dalam demonstrasi besar di Tel Aviv pada Sabtu malam, di mana polisi menggunakan watercannon terhadap pengunjuk rasa.
Raz Ben Ami, seorang demonstran yang selamat dari tawanan Hamas, mendesak para perunding untuk mencapai kesepakatan yang akan membebaskan para sandera.