SpaceX bangun satelit mata-mata mirip Starlink, ini reaksi China

NEWSLIVE – Tensi geopolitik memanas seiring dengan tuduhan dari militer China terhadap Amerika Serikat, yang dituduh mengancam keamanan global melalui proyek satelit mata-mata. SpaceX, perusahaan yang dipimpin oleh Elon Musk, dilaporkan tengah mengembangkan jaringan satelit Starshield senilai US$ 1,8 miliar untuk National Reconnaissance Office (NRO) AS.
Menurut sumber yang terlibat dalam program tersebut, Starshield dirancang untuk mendukung kegiatan intelijen AS dengan teknologi yang lebih canggih dari Starlink, proyek internet satelit SpaceX¹. Meskipun kedua proyek ini dikembangkan oleh SpaceX, Starshield memiliki fokus khusus pada kebutuhan pemerintah, terutama di sektor keamanan nasional.
Media sosial yang dikelola oleh People’s Liberation Army (PLA) China mengecam keras program ini, menyebutnya sebagai tindakan yang tidak bermoral dan menunjukkan standar ganda oleh AS. Mereka menyerukan agar perusahaan AS tidak mendukung “kejahatan” yang dilakukan oleh pemerintahnya sendiri. Wang Yanan, Pemimpin Redaksi Aerospace Knowledge, menegaskan bahwa proyek satelit SpaceX ini merupakan ancaman serius bagi stabilitas keamanan global.
Elon Musk, yang juga memiliki perusahaan seperti Tesla yang beroperasi di China, tidak disebutkan secara langsung dalam pernyataan tersebut. Sementara itu, Starlink telah menjadi subjek kekhawatiran bagi China, dengan peneliti PLA menilai operasi Starlink di Ukraina sebagai risiko potensial bagi keamanan China.
SpaceX, NRO, dan Pentagon belum memberikan komentar resmi mengenai laporan yang beredar ini. Situasi ini menyoroti kompleksitas hubungan internasional di era teknologi tinggi, di mana satelit dan ruang angkasa menjadi arena baru persaingan kekuatan global.