Trump bicara lantang tentang agresi Israel dan Palestina
NEWSLIVE – Dalam sorotan terbaru yang mengejutkan, mantan Presiden AS Donald Trump mengeluarkan komentar yang tidak biasa mengenai tindakan Israel di Gaza. Dalam dua wawancara yang berbeda, Trump menyampaikan keraguan tentang pendekatan Israel, “Saya tidak yakin saya menyukai cara mereka melakukannya,” ujarnya pada wawancara dengan Hugh Hewitt.
Lebih lanjut, Trump mengkritik dampak visual serangan Israel terhadap Gaza, menegaskan bahwa rekaman video tersebut memberikan citra negatif bagi komunitas global. “Israel telah kalah dalam pertarungan narasi,” ungkapnya. Meskipun tidak secara langsung menyinggung krisis kemanusiaan di Gaza, seperti korban sipil Palestina atau kematian pekerja bantuan, komentar Trump ini dianggap sebagai langkah signifikan dari sikapnya yang sebelumnya.
Sebelumnya, pada awal agresi Israel ke Gaza pada Oktober 2023, Trump dengan tegas mendukung pemerintahan Netanyahu dan sering berbangga telah melakukan lebih banyak untuk Israel dibandingkan presiden AS lainnya. Selama masa jabatannya, Trump mengesampingkan prinsip solusi dua negara dan secara sepihak mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, langkah yang memicu reaksi luas dari komunitas internasional.
Namun, ambiguitas terkini Trump terhadap situasi di Gaza telah memunculkan keraguan di kalangan para ahli. Danielle Pletka, peneliti senior di American Enterprise Institute, menggambarkan retorika Trump sebagai sesuatu yang lebih mirip konsultan media daripada mantan presiden. “Tidak ada yang benar-benar yakin apa pandangan Trump tentang ini,” kata Pletka.
Beberapa pengamat politik melihat sikap Trump yang berubah-ubah sebagai strategi untuk mendapatkan suara dalam pemilihan presiden AS mendatang. Sementara itu, Presiden AS saat ini, Joe Biden, juga menerima kritik atas pendekatannya terhadap Israel, menambah kompleksitas pada dinamika politik yang sudah rumit. Komentar Trump ini menambah lapisan baru pada debat yang sedang berlangsung mengenai kebijakan luar negeri AS dan hubungannya dengan Timur Tengah.