Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
November 22, 2024
NEWSLIVE

Air Galon Jadi Penyebab Kelas Menengah RI Terkikis? Begini Tanggapan BPS

Wijaya
  • September 1, 2024
  • 2 min read
Air Galon Jadi Penyebab Kelas Menengah RI Terkikis? Begini Tanggapan BPS

NEWSLIVE Badan Pusat Statistik (BPS) angkat bicara terkait dugaan bahwa konsumsi air galon atau kemasan menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kelas menengah di Indonesia jatuh miskin. Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai hal ini, perlu dilakukan analisis mendalam terkait komoditas makanan yang menyumbang pengeluaran terbesar dalam kelompok tersebut.

“BPS perlu melihat data konkret mengenai komoditas apa yang benar-benar memberikan kontribusi paling signifikan dalam kelompok pengeluaran makanan,” ujar Amalia dalam konferensi pers terkait kondisi kelas menengah Indonesia pada Jumat, (30/8/2024).

Amalia menambahkan, konsumsi makanan memang menjadi porsi pengeluaran terbesar bagi kelas menengah dan calon kelas menengah (AMC). Berdasarkan data BPS, sekitar 40% lebih dari total pengeluaran bulanan kelompok ini dialokasikan untuk makanan.

Baca Juga: RI dan Korsel hapus Dolar, Transaksi dengan Rupiah dan Won Mulai Berlaku

“Sekitar 41% dari total pengeluaran kelas menengah dihabiskan untuk makanan,” jelasnya.

Dalam data BPS, pengeluaran untuk makanan memang mendominasi anggaran kelas menengah dan calon kelas menengah. Kelas menengah menghabiskan 41,57% dari pendapatan mereka untuk makanan, sementara bagi calon kelas menengah, angkanya bahkan lebih tinggi, mencapai 55,21%. Namun, BPS belum merinci lebih lanjut komoditas apa yang paling banyak menyumbang pengeluaran tersebut.

Sebelumnya, ekonom senior Bambang Brodjonegoro menyoroti bahwa penurunan tingkat ekonomi kelas menengah Indonesia tidak hanya disebabkan oleh pandemi Covid-19 dan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK). Menurutnya, gaya hidup sehari-hari, seperti kebiasaan membeli air kemasan, juga memberikan tekanan ekonomi yang tidak disadari oleh masyarakat kelas menengah.

“Secara tidak sadar, gaya hidup yang mengandalkan air galon dan botol telah menggerus pendapatan kita secara signifikan,” ujar Bambang.

Baca Juga:  Dugaan Pengiriman Senjata Korea Utara ke Rusia dan Dampaknya Terhadap Krisis Ukraina

Bambang juga membandingkan situasi ini dengan negara-negara maju, di mana masyarakat kelas menengah dapat mengakses air minum publik tanpa harus mengeluarkan uang tambahan. Keberadaan fasilitas air minum massal di tempat umum membuat masyarakat negara maju tidak terbebani oleh biaya tambahan untuk membeli air.

Baca Juga: Telkom Lakukan Pensiun Dini 1.008 Karyawan Demi Efisiensi dan Transformasi

“Di negara maju, daya beli kelas menengah lebih aman karena mereka tidak perlu mengeluarkan uang terlalu banyak untuk air minum,” jelasnya.

Dengan pengeluaran yang cukup besar untuk air kemasan, hal ini menjadi salah satu faktor yang berpotensi mengurangi daya beli kelas menengah di Indonesia.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *