Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
October 16, 2024
NEWSLIVE

Guru Honorer di Banyuwangi Bobol Data ASN BKN Pakai Linux

Wijaya
  • September 30, 2024
  • 2 min read
Guru Honorer di Banyuwangi Bobol Data ASN BKN Pakai Linux

NEWSLIVE – Kombes Alfis Suhaili, Kasubdit II Dittipidsiber Bareskrim, menjelaskan bahwa BAG menggunakan TOR (The Onion Router) untuk mengakses dark web dan menyembunyikan identitas aslinya. TOR memungkinkan pengguna untuk menjelajah internet secara anonim, memudahkan BAG dalam melakukan aksinya. Lewat TOR, BAG tidak hanya membobol sistem BKN, tetapi juga meretas sistem kampus serta perusahaan asal Amerika Serikat. Selain itu, ia juga berhasil mengakses data perusahaan-perusahaan swasta di berbagai negara, termasuk Taiwan, Belgia, Inggris, Thailand, Afrika Selatan, India, dan Hongkong.

Baca Juga: Pipa Septic Tank Meledak, Tinja Menyembur Setinggi 10 Meter

Dilansir dari tempo.co, BAG, yang memiliki pengetahuan mendalam tentang sistem operasi Linux, menggunakan Kali Linux, sistem operasi berbasis open-source yang kerap digunakan untuk aktivitas peretasan. Kali Linux dirancang khusus untuk pengujian penetrasi, yang memudahkan peretas untuk menemukan dan mengeksploitasi celah keamanan pada sebuah sistem. Kombes Alfis menambahkan, BAG menggunakan SQL-Map, sebuah alat uji penetrasi sumber terbuka, untuk mendeteksi dan mengeksploitasi kelemahan injeksi SQL pada sistem elektronik yang menjadi targetnya.

Menurut hasil penyelidikan, BAG mempelajari keterampilan ini secara otodidak dengan tujuan mendapatkan uang. Ia mulai melakukan aksi peretasan sejak 2021. Modus yang digunakan BAG adalah mengakses forum dark web breachforums.st, yang dikenal sebagai tempat jual-beli data ilegal. BAG membuat dua akun di forum tersebut dan memanfaatkan akses yang ia dapatkan dari salah satu pegawai BKN, yang informasinya ia temukan di forum gelap tersebut.

Pada 9 Agustus 2024, BAG terdeteksi melakukan akses ilegal ke sistem elektronik BKN melalui domain https://satudataasn.bkn.go.id. Data yang berhasil dicuri kemudian dijual melalui forum breachforum.st. Untuk meyakinkan calon pembeli, BAG mengunggah beberapa sampel data sebagai bukti bahwa ia memiliki data yang dibutuhkan. Dari penjualan data ini, BAG meraup keuntungan sebesar USD 8.000 atau sekitar Rp120 juta.

Baca Juga:  Kisah Dibalik Gedung Mangkrak Tertinggi di Dunia, Disebut Angker

Baca Juga: Trojan Necro Serang Aplikasi Mod: Ancaman Baru Bagi Pengguna Android

Kasus ini membuka mata banyak pihak tentang bahaya peretasan data, khususnya di era digital saat ini. Upaya penegakan hukum terus dilakukan, namun kasus seperti ini menjadi peringatan bagi perusahaan dan lembaga pemerintah untuk memperketat sistem keamanan mereka agar tidak menjadi korban serangan siber.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *