Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
September 8, 2024
NEWSLIVE

Hacker Peringatkan Betapa Pentingnya Keamanan Siber Bagi Indonesia

Wijaya
  • Juli 8, 2024
  • 3 min read
Hacker Peringatkan Betapa Pentingnya Keamanan Siber Bagi Indonesia

NEWSLIVE – Indonesia sedang menghadapi gelombang kejahatan siber yang signifikan, mulai dari kebocoran data, phishing, hingga serangan ransomware terbaru yang melumpuhkan server Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) Surabaya. Kasus ini tidak hanya menjadi perhatian domestik tetapi juga internasional, dengan liputan dari media asing ternama seperti The Washington Post, The Register, dan Associated Press (AP).

Hacker yang mengaku bertanggung jawab atas serangan ini, kelompok Brain Cipher, menuntut peningkatan keamanan siber di Indonesia. Mereka menyatakan bahwa serangan ransomware yang mereka lakukan adalah bentuk Pentest (Penetration Testing) untuk menguji keamanan sistem dan bukan bermotif politik. Melalui sebuah pernyataan di dark web yang diunggah oleh akun X (dulu Twitter) @stealhtmole_int, Brain Cipher berharap agar pemerintah Indonesia menyadari pentingnya merekrut tenaga ahli keamanan siber yang kompeten dan melakukan investasi besar dalam industri pusat data yang berteknologi tinggi.

Baca Juga: Begini Cara Kerja Ransomware Yang Digunakan Hacker Untuk Membobol PDNS

Lalu, bagaimana posisi Indonesia di kancah keamanan siber global? Menurut data National Cyber Security Index (NCSI), Indonesia berada di peringkat ke-49 dari 176 negara dengan skor 63,64 poin. Di kawasan ASEAN, Indonesia berada di posisi kelima, di belakang Malaysia, Singapura, Thailand, dan seri dengan Filipina.

Berikut adalah peringkat dan skor indeks keamanan siber 10 negara ASEAN, berdasarkan data dari NCSI yang dikutip KompasTekno:

  1. Malaysia – Peringkat 22, skor 79,22 poin
  2. Singapura – Peringkat 31, skor 71,43 poin
  3. Thailand – Peringkat 45, skor 64,94 poin
  4. Filipina – Peringkat 48, skor 63,64 poin
  5. Indonesia – Peringkat 49, skor 63,64 poin
  6. Brunei Darussalam – Peringkat 88, skor 41,56 poin
  7. Vietnam – Peringkat 93, skor 36,36 poin
  8. Kamboja – Peringkat 120, skor 23,38 poin
  9. Laos – Peringkat 135, skor 18,18 poin
  10. Myanmar – Peringkat 152, skor 10,39 poin
Baca Juga:  Pertumbuhan Pembiayaan BSI Mencapai Lebih dari 20%

Menariknya, indeks keamanan siber Indonesia telah menunjukkan peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2019, Indonesia berada di peringkat ke-110. Pada periode Januari 2021 hingga April 2023, posisinya berada di rentang 70 hingga 90. Namun, pada akhir April 2023, peringkat Indonesia melonjak ke posisi 46 dan saat ini berada di posisi 49.

Baca Juga: Pemerintah Selidiki Kebocoran Password PDNS ke Scribd

Indeks keamanan siber NCSI menggunakan 12 indikator untuk menilai tingkat kematangan keamanan siber suatu negara. Beberapa indikator tersebut meliputi kebijakan keamanan siber, pendidikan dan pengembangan profesional di dunia siber, penelitian dan pengembangan keamanan siber, keamanan siber di infrastruktur informasi kritis, respons insiden siber, manajemen krisis siber, hingga upaya melawan kejahatan siber.

Dengan semakin tingginya peringkat dan skor, seharusnya semakin baik dan matang pula keamanan siber di negara tersebut. Namun, serangan ransomware ke PDNS menunjukkan bahwa masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk meningkatkan keamanan siber di Indonesia. Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya upaya terus-menerus untuk melindungi sistem dan data dari ancaman siber yang semakin canggih dan berbahaya.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *