Joe Biden Mundur dari Pilpres 2024: Siapa Penggantinya
SPOOTLIVE– Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, telah memutuskan untuk mundur dari pencalonan dalam Pemilihan Presiden AS 2024. Keputusan tersebut diumumkan melalui akun media sosialnya, @JoeBiden, pada Senin, 22 Juli 2024. Biden menyatakan bahwa meskipun ia berencana untuk mencalonkan diri kembali, ia merasa bahwa demi kepentingan terbaik bagi partainya dan negara, ia harus mundur dan fokus pada tugas-tugasnya sebagai presiden hingga akhir masa jabatannya.
Berdasarkan Kompas.com, Dalam pengumumannya, Joe Biden juga memberikan dukungan kepada Wakil Presiden Kamala Harris sebagai kandidat presiden dari Partai Demokrat. Biden telah menjabat sebagai presiden sejak 20 Januari 2021 dan semula akan mencalonkan diri kembali melawan kandidat dari Partai Republik, Donald Trump, pada Pilpres 2024. Namun, dengan mundurnya Biden, pertanyaan muncul mengenai siapa yang akan menggantikannya sebagai calon presiden dari Partai Demokrat.
Menurut laporan dari The Guardian pada Minggu, 21 Juli 2024, Partai Demokrat dijadwalkan untuk mengumumkan kandidat resmi mereka dalam Konvensi Nasional Demokrat 2024 yang akan diadakan di Chicago pada 19-22 Agustus 2024. Meskipun Biden mendukung Kamala Harris, ada beberapa kandidat potensial lainnya yang mungkin menggantikan posisinya sebagai calon dari Partai Demokrat.
Kamala Harris adalah pilihan utama karena posisinya sebagai Wakil Presiden saat ini. Sebelumnya, ia adalah senator dari California dan pernah menjabat sebagai Jaksa Agung serta Jaksa Wilayah di San Francisco. Meski kinerjanya sebelumnya dinilai kurang menonjol, dengan hanya mendapatkan dukungan 28 persen menurut survei tahun 2021, survei terbaru menunjukkan bahwa 74 persen pendukung Demokrat menilai kinerjanya cukup baik setelah Biden mengundurkan diri.
Gubernur California Gavin Newsom adalah kandidat potensial lainnya. Newsom dikenal sebagai salah satu pendukung setia Biden dan sering disebut-sebut akan mencalonkan diri sebagai presiden. Dia telah menunjukkan kepemimpinan dengan mengunjungi Presiden China, Xi Jinping, dan berpartisipasi dalam debat politik. Namun, selama masa jabatannya sebagai gubernur, ia menghadapi kritik karena kebijakan pajak tinggi, pendekatan yang longgar terhadap imigrasi, serta ketidakmampuan mengatasi masalah tunawisma dan kesenjangan sosial.
Gubernur Michigan Gretchen Whitmer juga merupakan kandidat kuat yang sering mendukung kampanye Biden. Whitmer dikenal berani menentang Donald Trump dan menerapkan kebijakan seperti perintah tinggal di rumah selama pandemi, undang-undang senjata yang lebih ketat, dan mencabut larangan aborsi.
Gubernur Pennsylvania Josh Shapiro adalah pilihan lain yang berpotensi. Shapiro terpilih sebagai gubernur dengan tiga juta suara, memberikan keuntungan besar untuk mencalonkan diri sebagai presiden. Sebagai mantan Jaksa Agung, ia dikenal mampu menangani isu-isu seperti kekerasan bersenjata, krisis opioid, dan korupsi pemerintah. Namun, pandangannya yang menentang unjuk rasa pro-Palestina di kampus AS mungkin menjadi kontroversi.
Gubernur Illinois JB Pritzker juga masuk dalam daftar kandidat potensial. Pritzker, seorang pengacara dan politikus berpengalaman, sering berkampanye untuk Biden dan berusaha mengurangi dukungan publik terhadap Trump. Dia juga pernah menjadi ketua kampanye untuk Hillary Clinton pada tahun 2008.
Menteri Transportasi Pete Buttigieg adalah kandidat lain yang dipertimbangkan. Buttigieg, yang pernah bersaing dengan Biden untuk menjadi calon Partai Demokrat pada Pilpres 2020, dikenal cerdas, ambisius, dan berbakat dalam diplomasi.
Spekulasi tentang siapa yang akan menjadi kandidat dari Partai Demokrat semakin meningkat, terutama mengingat persaingan yang ketat dengan Donald Trump.
