Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
July 27, 2024
NEWSLIVE

PBB Masukkan Israel ke Daftar Hitam Pelanggar Hak Anak di Zona Konflik

Wijaya
  • Juni 10, 2024
  • 3 min read
PBB Masukkan Israel ke Daftar Hitam Pelanggar Hak Anak di Zona Konflik

NEWSLIVE – Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengumumkan keputusan untuk memasukkan Israel dalam daftar hitam negara dan organisasi yang merugikan anak-anak di zona konflik kepada Atase Pertahanan Israel di Amerika Serikat, Mayor Jenderal Hidai Zilberman, pada Jumat (7/6/2024). Daftar hitam ini juga mencakup kelompok-kelompok seperti ISIS, Al Qaeda, dan Boko Haram.

Upaya Israel untuk membujuk Guterres agar membatalkan keputusan ini gagal total, menurut laporan surat kabar Israel Yedioth Ahronoth yang dikutip oleh kantor berita Palestina WAFA. Dikutip dari Kompas.com, Israel akan secara resmi masuk dalam daftar hitam yang akan dirilis minggu depan dalam sebuah laporan yang didistribusikan kepada anggota Dewan Keamanan PBB. Diskusi mengenai laporan ini dijadwalkan berlangsung pada 26 Juni.

Kanal Israel 13 mengonfirmasi pada Kamis malam bahwa, meskipun ada upaya dari pihak Israel untuk mencegahnya, Sekretaris Jenderal PBB tetap pada keputusannya. Bulan lalu, Yedioth Ahronoth dan platform online-nya, Ynet, mengungkapkan kekhawatiran besar di Israel mengenai langkah ini, terutama setelah beberapa pernyataan kritis dari Guterres terhadap Israel.

Sumber-sumber menyatakan bahwa Guterres saat ini memiliki pandangan negatif terhadap Israel dan sulit untuk dipengaruhi. Israel khawatir dimasukkannya negara tersebut dalam daftar hitam ini dapat berujung pada embargo senjata terhadap mereka.

Laporan tahunan yang disusun oleh Perwakilan Khusus PBB untuk Anak-anak dan Konflik Bersenjata, Virginia Gamba, akan mencakup semua insiden sepanjang tahun 2023, dengan peningkatan signifikan dalam insiden akibat perang di Gaza yang meletus pada bulan Oktober. Meskipun laporan ini tidak akan menyebut Israel atau militernya secara eksplisit, akan ada rujukan pada pasukan keamanan Israel.

Data dalam laporan tersebut didasarkan pada informasi dari berbagai organisasi PBB dan sumber lapangan. Konsekuensi dari masuk daftar hitam ini diperkirakan akan merusak reputasi Israel secara signifikan, karena laporan ini mendapatkan perhatian internasional dan sering dikutip oleh berbagai badan PBB, termasuk Majelis Umum, Dewan Keamanan, Mahkamah Internasional, dan Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag.

Baca Juga:  Krisis Gaza: Kebuntuan Gencatan Senjata dan Tantangan Bantuan Kemanusiaan"

Masuknya Israel dalam daftar hitam ini akan menghasilkan laporan khusus tentang entitas yang terdaftar. Kantor Perwakilan Khusus akan menyusun laporan khusus mengenai Israel, yang kemudian akan disajikan kepada Dewan Keamanan.

Draf laporan yang diterima Israel beberapa bulan lalu mencakup berbagai kritik, seperti penggunaan bom skala besar di wilayah pendudukan, blokade ketat di Gaza, serangan terhadap infrastruktur penting, upaya merekrut anak-anak sebagai informan, dan menggunakan anak-anak sebagai tameng manusia.

Sejak Oktober, agresi Israel yang berkelanjutan di Gaza telah mengakibatkan kematian 36.654 warga Palestina, termasuk sekitar 15.500 anak-anak dan 10.300 wanita, dengan 83.309 orang terluka, mayoritas dari mereka anak-anak dan wanita. Angka-angka ini masih bisa bertambah, karena ribuan jasad warga sipil masih terjebak di bawah reruntuhan atau di jalanan, dengan tim penyelamat tidak dapat mencapai mereka akibat serangan militer Israel.

Dengan keputusan ini, PBB menunjukkan komitmennya untuk melindungi hak-hak anak di zona konflik, meskipun hal itu berarti menentang negara-negara dan entitas yang kuat. Bagaimana dampak dari keputusan ini terhadap Israel di masa depan, masih harus dilihat.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *