SBY Minta Netralitas Aparat: Antisipasi Pemilu 2024 yang Sengit
NEWSLIVE– Antisipasi Pemilu 2024 – Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), telah menegaskan pentingnya netralitas aparat negara dalam menghadapi Pemilu 2024 di Indonesia.
Dalam arahannya kepada calon anggota legislatif Partai Demokrat di Cirebon, Jawa Barat, SBY menyoroti perbedaan signifikan pemilu kali ini, yang dianggapnya semakin ketat dan sengit.
Menurut SBY, netralitas aparat negara adalah kunci utama untuk memastikan pesta demokrasi yang jujur, adil, dan demokratis. Dalam konteks ini, ia menekankan bahwa semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan partai politik, harus memastikan Pemilu 2024 berlangsung aman dan damai. SBY menyerukan tanggung jawab bersama untuk menjaga proses pemilihan agar tidak merugikan rakyat.
Melansir Kompas.com, Presiden keenam Republik Indonesia ini juga menekankan bahwa seluruh elemen, termasuk Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Badan Intelijen Negara (BIN), hingga badan usaha milik negara (BUMN), harus bertindak netral selama Pemilu. Ia mengklaim bahwa Demokrat selalu mendukung netralitas ini dan meminta agar prinsip tersebut ditegakkan dengan baik.
SBY mengajak masyarakat untuk aktif mengawasi Pemilu dan mengambil peran dalam menjaga netralitas aparat negara. Dengan memasuki masa kampanye, yang berlangsung selama 75 hari, SBY menekankan bahwa transparansi dan keterlibatan aktif masyarakat menjadi kunci untuk menjaga integritas pemilihan.
Pada tingkat pemilihan presiden, SBY merinci tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden yang bersaing, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (nomor urut 1), Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (nomor urut 2), dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD (nomor urut 3). Sementara itu, Pemilu 2024 akan melibatkan 24 partai politik peserta, terdiri dari 18 partai politik nasional dan 6 partai politik lokal Aceh. Di tingkat DPR RI, 9.917 calon anggota legislatif bersaing untuk 580 kursi Parlemen, sementara 668 orang mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
SBY menegaskan tahapan penting dalam Pemilu, termasuk kampanye selama 75 hari dan masa tenang selama tiga hari sebelum pemungutan suara serentak pada 14 Februari 2024. Dalam konteks ini, SBY menyerukan kepada seluruh pihak untuk memastikan integritas dan ketertiban selama proses pemilihan berlangsung. Dengan demikian, pemilu dapat menjadi contoh pesta demokrasi yang sukses, jujur, dan damai bagi Indonesia.
