Tegas, RI tak gentar hadapi teror Israel di markas UNIFIL Lebanon
Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, menegaskan bahwa Indonesia tidak akan terintimidasi oleh aksi teror yang dilakukan oleh tentara Israel terhadap properti dan personel penjaga perdamaian PBB di Lebanon. Pernyataan ini disampaikan Retno di sela-sela KTT ASEAN ke-45 di Vientiane, Laos, pada Jumat, menanggapi serangan Israel yang terjadi pada Kamis (10/10) di markas UNIFIL di Naqoura, Lebanon.
“Serangan ini adalah upaya teror dari Israel terhadap pasukan penjaga perdamaian serta masyarakat internasional. Indonesia menegaskan bahwa mereka yang berpegang teguh pada prinsip perdamaian tidak akan mundur,” ujar Retno.
Seperti dilansir dari antaranews.com Menlu Retno juga menekankan bahwa Indonesia, sebagai salah satu negara kontributor terbesar pasukan perdamaian PBB dan yang terbesar di UNIFIL, akan terus mendukung misi perdamaian PBB, sesuai dengan mandat UUD 1945. Ia menambahkan bahwa pasukan penjaga perdamaian Indonesia akan tetap setia menjalankan mandat tersebut, dan mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan nyata guna memastikan mandat itu tetap dijalankan.
Dalam kesempatan ini, Retno menyebutkan bahwa Dewan Keamanan PBB telah mengadakan pertemuan untuk membahas situasi terbaru di Timur Tengah pada Kamis (10/10), atas permintaan Prancis terkait masalah Lebanon dan UNIFIL. Pertemuan ini dinilai penting untuk merespons peningkatan ketegangan di Lebanon, khususnya serangan Israel terhadap pasukan UNIFIL di wilayah netral “garis biru.”
Indonesia, yang diundang untuk memberikan pandangan dalam pertemuan tersebut, mengecam keras serangan Israel, menganggap tindakan tersebut sebagai pelanggaran terhadap Piagam PBB, prinsip multilateralisme, dan hukum humaniter internasional. Retno juga menegaskan bahwa diperlukan aksi kolektif dari komunitas internasional untuk menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan, serta memastikan penghormatan terhadap hak-hak kemanusiaan.