Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
September 20, 2024
NEWSLIVE

Alasan Roti Aoka dan Okko bisa Awet Hingga Berbulan-bulan

Wijaya
  • Juli 28, 2024
  • 3 min read
Alasan Roti Aoka dan Okko bisa Awet Hingga Berbulan-bulan

NEWSLIVE – Roti Aoka dan Okko menjadi perbincangan hangat karena dapat bertahan hingga berbulan-bulan tanpa berjamur atau muncul bintik hitam tanda jamur. Fenomena ini membuat pengusaha dan produsen roti di Cina dan Jepang merasa heran karena belum pernah ada roti yang bisa bertahan lama seperti itu.

Aftahuddin, Ketua Paguyuban Roti dan Mie Ayam Borneo (Parimbo), membagikan informasi ini. Berdasarkan laporan Majalah Tempo berjudul “Bahan Pengawet Kosmetik dalam Sepotong Roti”, Aftahuddin awalnya menerima laporan dari anggota Parimbo mengenai peredaran roti yang tetap awet meski telah melewati tanggal kedaluwarsanya.

Para pengusaha roti tersebut ingin meniru resep roti yang bisa tahan lama agar produsen roti skala kecil-menengah di Kalimantan Selatan dapat menghasilkan produk yang sama awetnya. Untuk itu, Aftahuddin dan sejumlah pengusaha roti melakukan studi banding ke Cina beberapa bulan lalu.

Baca Juga: Kapan Waktu Terbaik untuk Minum Secangkir Kopi Setiap Hari?

Di Cina, mereka bertemu dengan seorang kolega yang juga produsen roti. Aftahuddin menceritakan tentang roti di Indonesia yang bisa awet berbulan-bulan. Produsen roti asal Cina itu merasa heran dan menganggap tidak masuk akal jika ada roti yang bisa tahan selama itu. “Tidak masuk akal,” katanya, seperti ditirukan Aftahuddin.

Produsen roti Cina tersebut menyarankan agar Parimbo mengadakan uji laboratorium untuk mengetahui kandungan pengawet dalam roti tahan lama tersebut. Sepulang dari Cina, Aftahuddin dan anggota Parimbo langsung mengirim sampel roti tersebut ke laboratorium PT SGS Indonesia.

Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa roti Aoka mengandung sodium dehydroacetate dalam bentuk asam dehidroasetat sebanyak 235 miligram per kilogram. Sementara itu, roti Okko mengandung zat serupa sebanyak 345 miligram per kilogram. Sebagai pembanding, mereka juga menguji dua merek roti lain, yakni Sari Roti dan My Roti. Hasilnya, tidak ditemukan adanya kandungan sodium dehydroacetate pada kedua merek tersebut.

Baca Juga:  Viral Video Ejekan Remaja Terhadap Anak Palestina, MUI Minta Penindakan Tegas

Para anggota Parimbo kemudian melanjutkan studi banding ke Jepang. Di sana, mereka berdiskusi dengan sejumlah produsen roti. Mereka menanyakan cara membuat roti yang awet hingga berbulan-bulan. Namun, produsen roti Jepang tidak memberikan jawaban pasti. Ketika Aftahuddin bertanya apakah penggunaan sodium dehydroacetate diperbolehkan, para produsen roti Jepang terkejut dan menolak keras. “No, no, no,” ujar mereka, sambil menegaskan bahwa penggunaan senyawa tersebut berbahaya dan tidak diizinkan oleh regulator.

Baca Juga: 10 Makanan Rendah Kalori dan Lemak yang Wajib Dicoba

Senada dengan para produsen roti Jepang, Deputi Pengawasan Pangan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Emma Setyawati, menyatakan bahwa lembaganya belum mengizinkan penggunaan sodium dehydroacetate pada produk makanan. Meskipun beberapa negara lain memperbolehkan penggunaan zat tersebut dalam kadar tertentu.

Menanggapi laporan tentang kandungan sodium dehydroacetate dalam roti Aoka dan Okko, Emma menyatakan bahwa BPOM telah menguji keberadaan senyawa asam dehidroasetat yang diduga berfungsi dalam proses pengawetan kedua roti tersebut. “Kami sudah melakukan (tes) hasilnya baik-baik saja. Itu dihasilkan dari laboratorium kami sendiri,” ujarnya seperti yang dilansir dari Tempo pada Rabu, 17 Juli 2024.

Fenomena roti yang tahan lama tanpa berjamur ini memicu kekhawatiran dan perdebatan mengenai penggunaan bahan pengawet dalam makanan, serta pentingnya regulasi yang ketat untuk melindungi kesehatan konsumen.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *