Bengkel Motor Getok Harga Viral di Sidoarjo, Kini Sepi Pengunjung
NEWSLIVE – Seorang pemilik bengkel motor di Jalan Gajah Mada, Sidoarjo, mengeluhkan dampak negatif dari unggahan viral di media sosial yang menuduh bengkelnya mematok harga servis yang tidak wajar. Hendro Sukotjo (80), pemilik bengkel tersebut, menyatakan bahwa sejak unggahan tersebut menjadi viral, jumlah pelanggan yang datang ke bengkelnya menurun drastis.
“Kami menyayangkan pemilik sepeda motor Scoopy tersebut yang langsung memposting di media sosial. Apakah yang bersangkutan tidak berpikir itu ada dampaknya? Akibat postingan itu bengkel kami sekarang ini sepi. Namun kami pasrah dan ikhlas,” ujar Hendro saat ditemui detikJatim pada Jumat (5/7/2024).
Kus (49), mekanik di bengkel tersebut, mengaku bahwa dialah yang menyervis motor Honda Scoopy merah yang menjadi viral. Ia juga membenarkan bahwa ongkos jasa servis memang sebesar Rp 250 ribu.
“Memang benar ongkosnya servis sepeda tersebut sebesar Rp 250 ribu. Biaya itu untuk mengganti kampas rem depan, ganti oli shock belakang, dan ganti laker as setir,” jelas Kus. “Ongkos itu menurut kami sangat-sangat sudah pantas, karena memakan waktu yang cukup lama hampir setengah hari.”
Kus menambahkan bahwa pada awalnya, pemilik Scoopy merah tersebut tidak mengeluh saat melakukan pembayaran. Namun, sehari setelah itu, unggahan keluhan tersebut viral di media sosial.
“Seharusnya pemilik sepeda motor Scoopy warna merah merasa biaya servis terlalu mahal bisa komplain kembali ke bengkel, dipastikan ada solusinya,” tandas Kus.
Unggahan di Instagram yang memicu kontroversi ini berupa rangkaian foto carousel yang diunggah oleh salah satu akun Instagram di Sidoarjo. Salah satu foto menunjukkan saat motor Honda Scoopy merah sedang diganti spare part. Nota pembayaran yang menunjukkan biaya penggantian oli shock breaker depan dan kampas ganda motor Honda Scoopy mencapai Rp 250 ribu juga turut dipajang.
Unggahan tersebut juga menyertakan keluhan dari pelanggan lain yang pernah menggunakan jasa di bengkel itu. Tangkapan layar dari dua keluhan pelanggan lain ikut disertakan dalam rangkaian foto itu, mengeluhkan biaya servis yang tidak wajar di bengkel tersebut. Unggahan yang diposting pada Senin (1/6) itu telah dilihat hingga 3.765 kali dan mendapat 666 komentar.
Hendro menegaskan bahwa seharusnya pemilik sepeda motor Scoopy merah tersebut kembali ke bengkel untuk berdiskusi jika merasa keberatan dengan biaya servis.
“Sebenarnya tidak ada aturan untuk menentukan besarnya ongkos servis. Tetapi kami terbuka apabila ada pemilik sepeda motor yang selesai servis di sini merasa tidak puas,” jelas Hendro.
Kejadian ini menjadi pelajaran penting mengenai komunikasi antara penyedia jasa dan pelanggan. Hendro berharap agar kejadian serupa tidak terulang dan pelanggan bisa langsung mengajukan komplain ke bengkel jika merasa ada yang tidak sesuai.