Ganjar Pranowo Respons Terhadap ‘Pejuang PPP’ yang Mendukung Prabowo-Gibran
NEWSLIVE– Ganjar Pranowo, calon presiden nomor urut 3, mengomentari dukungan yang diterima oleh pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dari sejumlah kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang mengatasnamakan “Pejuang PPP”.
Ganjar menegaskan bahwa dukungan tersebut bersumber dari individu-individu dalam partai dan bukan merupakan dukungan resmi dari partai itu sendiri.
Menurutnya, fenomena dukungan yang berbeda dari kader-kader partai bisa terjadi, meskipun partai tersebut telah mendeklarasikan dukungan terhadap salah satu paslon tertentu.
Ganjar menyatakan bahwa kader yang memberikan dukungan tersebut dapat dianggap sebagai oknum, dan hal ini merupakan dinamika dalam sebuah partai.
Ia mengakui bahwa setiap partai tidak dapat mengendalikan seluruh anggotanya, dan perbedaan pendapat adalah hal yang wajar yang memerlukan pendisiplinan.
Beliau juga menyoroti bahwa split tiket, yaitu dukungan yang berbeda untuk calon presiden dan wakil presiden, dapat terjadi dan merupakan bagian dari dukungan yang beragam dari anggota partai.
Sebagai contoh, ia merujuk pada kader atau pengurus Partai Amanat Nasional (PAN) di Cirebon yang tetap mendukungnya meski dihadapkan pada ancaman pemecatan dari partai.
Dirinya menjelaskan bahwa oknum-oknum seperti itu dapat memilih dukungan yang tidak sesuai dengan kebijakan partai. Meskipun demikian, Ganjar menegaskan pentingnya mengendalikan partai untuk menjaga disiplin di internalnya.
Sebelumnya, sejumlah kader PPP yang menamakan diri “Pejuang PPP” mendeklarasikan dukungan mereka untuk Prabowo-Gibran. Kelompok ini dipimpin oleh Witjaksono, wakil ketua Majelis Pertimbangan PPP. Witjaksono mengklaim bahwa deklarasi tersebut merupakan hasil konsolidasi aspirasi dari bawah, dan mereka siap menerima sanksi dari partai. PPP sendiri merupakan partai pendukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Witjaksono, dalam tanggapannya terhadap kemungkinan sanksi, menyatakan kesiapannya menerima konsekuensi dari partainya. Meskipun begitu, ia menegaskan bahwa mereka hanya menyuarakan aspirasi dari anggota partai dan optimis bahwa “Pejuang PPP” akan berhasil memenangkan Prabowo dan Gibran dalam satu putaran pemilihan.
Dalam konteks ini, terlihat adanya dinamika internal di antara kader-kader partai politik, yang mungkin mencerminkan perbedaan pandangan dan dukungan yang muncul di tingkat basis partai. Ganjar Pranowo, sebagai calon presiden, menekankan perlunya pengendalian dan disiplin partai untuk menjaga kesatuan dukungan terhadap paslon yang diusung oleh partai tersebut.