Keluarga al-Masri: Simbol Perlawanan Palestina Melawan Pendudukan Israel
NEWSLIVE – Invasi Israel terhadap tanah Palestina telah memicu simpati dan aksi solidaritas dari berbagai kalangan. Banyak yang memberikan bantuan, bahkan ada yang memilih untuk “turun gunung” melawan Israel dengan cara mereka sendiri. Salah satu kelompok yang aktif dalam perlawanan ini adalah keluarga al-Masri, sebuah keluarga yang sangat berpengaruh dan kuat yang berasal dari Nablus, Tepi Barat, Palestina.
Menurut The Encyclopedia of the Arab-Israeli Conflict (2008), keluarga al-Masri dikenal sebagai keluarga paling berpengaruh di Palestina. Nama mereka, seperti dicatat dalam Dictionary of American Family Names edisi kedua (2022), berasal dari Mesir. Namun, asal-usul pengguna pertama nama ini masih belum jelas.
Al-Masri dianggap sebagai keluarga paling berpengaruh dan kuat bukan hanya karena banyak anggotanya yang sukses dan memegang posisi penting di Palestina, tetapi juga karena mereka adalah salah satu keluarga terkaya di Palestina. Banyak dari anggota keluarga ini yang menjadi pengusaha sukses. Berdasarkan Historical Dictionary of Palestine (2022), ada delapan tokoh utama dari keluarga al-Masri yang memiliki status dan pengaruh signifikan.
Anggota-anggota keluarga al-Masri memiliki kisah hidup yang hampir serupa. Mereka lahir di Nablus, tetapi terusir akibat pendudukan Israel dan kemudian berhasil sukses di luar negeri. Namun, mereka kembali ke Palestina dengan semangat juang yang tinggi untuk melawan pendudukan Israel melalui berbagai profesi yang mereka tekuni.
Berikut adalah beberapa tokoh utama dari keluarga al-Masri:
Hani al-Masri
Lahir di Nablus pada 1954, Hani menempuh pendidikan di Ayn Shams University, Mesir, dan lulus dengan gelar administrasi bisnis pada 1976. Setelah itu, ia pindah ke Libanon dan menjadi jurnalis. Melalui laporan-laporannya tentang kehidupan di Palestina, yang disiarkan di berbagai media di Timur Tengah, Hani membantu membuka mata dunia tentang kebengisan Israel. Kini, Hani menjabat sebagai Direktur Jenderal Pusat Penelitian Kebijakan dan Studi Strategis Palestina.
Hikmat al-Masri
Hikmat, lahir di Nablus pada 1905, memulai karier politiknya sebagai anggota partai al-Difa di Palestina. Kemudian, ia hijrah ke Yordania dan menjabat sebagai ketua Parlemen Yordania pada 1956-1957. Selain menjadi politisi, Hikmat juga seorang pengusaha terkemuka di Yordania dan Palestina, dengan bisnis di sektor minyak bumi dan perusahaan travel Haji. Ia juga pernah memimpin Organisasi Pembebasan Palestina pada 1964. Hikmat wafat di Nablus pada 1994.
Ma’azuz al-Masri
Ma’azuz, kelahiran Nablus 1917, adalah pendiri Perusahaan Industri Minyak Nabati di Nablus. Ia juga pernah menjabat sebagai Walikota Nablus, di mana ia memimpin perlawanan terhadap Israel atas perpindahan paksa warga Palestina. Ma’azuz meninggal pada 1994.
Maher al-Masri
Maher adalah seorang ekonom Palestina. Ia mendapatkan gelar sarjana dan magister di bidang ekonomi dari American University of Beirut. Maher pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan dan Ekonomi pada 1996 dan Ketua Perusahaan Perbankan Palestina. Ia juga berpartisipasi dalam mendirikan beberapa serikat pekerja dan forum ekonomi. Di dunia usaha, Maher juga dikenal sebagai pengusaha minyak.
Rashada al-Masri
Rashada adalah pendiri Arab Women Union Society dan seorang aktivis kesejahteraan anak dan ibu di Palestina. Ia memberikan beasiswa pendidikan dan bantuan kemanusiaan kepada anak-anak Palestina yang terdampak konflik. Rashada juga pernah menjadi ketua Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina sebelum wafat pada 1984.
Zafer al-Masri
Zafer dikenal sebagai pengusaha yang aktif membantu warga Palestina. Ia terpilih sebagai Presiden Kamar Dagang Palestina pada 1972. Zafer menempuh pendidikan tinggi di American University of Beirut dan lulus pada 1964. Ia meninggal pada 1986.
Munib al-Masri
Munib dikenal sebagai orang terkaya Palestina. Lahir pada 1934 di Nablus, ia terusir akibat pendudukan Israel dan kemudian pergi ke Lebanon dan New York. Di New York, Munib belajar geologi dan mendirikan perusahaan pengeboran mineral dan air bernama Engineering & Development Group (Edgo). Munib mendirikan Palestine Development and Investment (PADICO) untuk membantu pembangunan dan investasi di Palestina.
Bashar al-Masri
Bashar adalah pengusaha properti dan migas yang menjadi inisiator pembangunan kota modern pertama di Palestina, Rawabi. Dengan proyek ini, Bashar berharap dapat menarik investor dan memberikan lapangan kerja kepada penduduk lokal. Proyek ini berhasil memperkerjakan 10.000 warga Palestina dan menggerakkan ekonomi Palestina.
Keluarga al-Masri, dengan berbagai profesi dan peran mereka, terus berjuang melawan pendudukan Israel dan berkontribusi dalam pembangunan dan kemerdekaan Palestina. Mereka adalah simbol perlawanan dan inspirasi bagi banyak orang yang memperjuangkan keadilan dan kebebasan di tanah Palestina.