Pilpres 2024: Langkah Menuju Kepresidenan, Siapakah yang Akan Memimpin Indonesia?
NEWSLIVE– Pemilihan Presiden 2024 (Pilpres) telah secara resmi diumumkan dengan kehadiran tiga pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Pasangan pertama, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, mengusung nomor urut 1 dengan nama Koalisi Perubahan untuk Persatuan, melibatkan Partai Nasdem, PKB, dan PKS di antara partai-partai Parlemen, serta Partai Ummat sebagai wakil dari partai non-Parlemen.
Peserta nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM), yang terdiri dari Partai Gerindra, Golkar, Demokrat, dan PAN dari kalangan partai Parlemen, serta partai non-Parlemen seperti PBB, Gelora, PSI, dan Garuda.
Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dengan nomor urut 3, mewakili pasangan paling ringan dengan dukungan dari PDI Perjuangan, PPP, Hanura, dan Perindo.
Pemungutan suara dijadwalkan pada 14 Februari 2024, dengan aturan bahwa pasangan calon harus memperoleh lebih dari 50 persen suara secara nasional dan minimal 20 persen di setiap provinsi. Jika tidak ada pasangan calon yang memenuhi syarat, putaran kedua akan digelar pada 26 Juni 2024, sesuai dengan tahapan yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Pertarungan mungkin berlanjut ke putaran kedua jika tidak ada pasangan calon yang mencapai persyaratan tersebut. Dalam kasus perolehan suara yang sama, pasangan calon tersebut akan maju ke putaran kedua, dengan penentuan peringkat berdasarkan persebaran wilayah perolehan suara yang lebih luas secara berjenjang.
Pasangan calon dengan suara terbanyak dalam putaran kedua akan ditetapkan sebagai pemenang dan selanjutnya dilantik sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia. Dengan begitu, Pilpres 2024 menjadi ajang yang menarik dengan dinamika kompetisi yang berpotensi melibatkan putaran kedua untuk menentukan pemenangnya.
