Apa Itu Intermittent Fasting, dan Bagaimana Cara Kerjanya?
SPOOTLIVE – Intermittent fasting atau puasa intermiten adalah pola makan yang beralih antara puasa dan makan dengan jadwal teratur.
Penelitian menunjukkan bahwa puasa intermiten adalah cara untuk mengatur berat badan dan mencegah beberapa penyakit.
Mungkin Anda juga familiar dengan istilah tersebut. Tapi bagaimana melakukannya intermittent fasting? Dan apakah itu aman?
Tentang intermittent fasting
Puasa intermiten melibatkan peralihan antara puasa dan makan dengan jadwal teratur
Puasa intermiten berarti Anda tidak makan selama jangka waktu tertentu yang melibatkan peralihan antara puasa dan makan dengan jadwal teratur sebagaimana kami lansir dari https://www.hopkinsmedicine.org/.
Manfaat puasa Intermiten
Penelitian menunjukkan bahwa periode puasa intermiten tidak hanya membakar lemak, namun juga memengaruhi tubuh dan otak.
Dengan puasa intermiten, Anda hanya makan pada waktu tertentu. Penelitian menunjukkan berpuasa selama beberapa jam setiap hari atau makan hanya satu kali dalam beberapa hari dalam seminggu mungkin memiliki manfaat kesehatan.
Salah satu penelitian yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine mengungkapkan data tentang serangkaian manfaat kesehatan yang terkait dengan praktik intermittent fasting. Ini termasuk umur yang lebih panjang, tubuh yang lebih ramping, dan pikiran yang lebih tajam.
Banyak hal yang terjadi selama puasa intermiten yang dapat melindungi organ tubuh dari penyakit kronis seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, gangguan neurodegeneratif terkait usia, bahkan penyakit radang usus dan banyak jenis kanker.
Berikut beberapa manfaat puasa intermiten yang telah diungkapkan penelitian sejauh ini:
Berpikir dan mengingat. Penelitian menemukan bahwa puasa intermiten meningkatkan memori verbal pada manusia dewasa
Kesehatan jantung. Intermittent fasting meningkatkan tekanan darah dan detak jantung istirahat serta pengukuran terkait jantung lainnya
Penampilan fisik. Pria muda yang berpuasa selama 16 jam menunjukkan penurunan lemak sekaligus menjaga massa otot. Sementara tikus percobaan yang diberi makan pada hari bergantian menunjukkan daya tahan berlari yang lebih baik
Diabetes tipe 2 dan obesitas. Dalam enam penelitian singkat, manusia dewasa yang mengalami obesitas mengalami penurunan berat badan dan menurunkan kadar glukosa puasa, insulin puasa, dan leptin melalui puasa intermiten. Penderita diabetes tipe 2 dapat memperoleh manfaat menurunkan berat badan dan menurunkan kadar glukosa puasa, insulin puasa, sekaligus mengurangi resistensi insulin, menurunkan kadar leptin, dan meningkatkan kadar adiponektin.
Banyak diet berfokus pada apa yang dimakan, namun puasa intermiten adalah tentang kapan Anda makan.
Bagaimana cara kerja intermittent fasting?
Ada beberapa cara berbeda untuk melakukan puasa intermiten, namun semuanya didasarkan pada pemilihan periode waktu makan dan puasa yang teratur.
Misalnya, Anda dapat mencoba makan hanya selama delapan jam setiap hari dan berpuasa selama sisanya. Atau Anda mungkin memilih untuk makan hanya satu kali sehari, dua hari seminggu. Ada banyak jadwal puasa intermiten yang berbeda.
Setelah berjam-jam tanpa makanan, tubuh akan menghabiskan simpanan gulanya dan mulai membakar lemak yang disebut sebagai peralihan metabolik.
Puasa intermiten bekerja dengan memperpanjang periode ketika tubuh membakar kalori yang dikonsumsi selama makan terakhir dan mulai membakar lemak.
Apa yang bisa dimakan saat intermittent fasting?
Saat Anda tidak sedang makan, air putih dan minuman tanpa kalori seperti kopi hitam dan teh diperbolehkan.
Selama masa makan, Anda bisa “makan secara normal” namun tidak berlebihan. Satu hal yang disukai beberapa ahli tentang puasa intermiten adalah puasa ini memungkinkan berbagai jenis makanan berbeda untuk dimakan dan dinikmati.
