Kue Lebaran: Resep Nastar Klasik dan Cerita di Baliknya

SPOOTLIVE– Setiap momen perayaan memiliki kenangan yang tak terlupakan, dan Lebaran, sebagai salah satu momen yang paling dinantikan oleh umat Muslim di seluruh dunia, tak terkecuali. Di Indonesia, Lebaran bukan hanya tentang beragam tradisi keagamaan, tetapi juga tentang berbagi kebahagiaan, senyum, dan tentu saja, hidangan lezat yang selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan itu sendiri. Salah satu kue klasik yang selalu hadir dalam hidangan Lebaran di Indonesia adalah nastar.
Nastar, dengan kelembutan kulitnya dan manisnya selai nanas di tengahnya, telah menjadi favorit banyak orang. Namun, di balik kenikmatan klasik ini, terdapat cerita yang menarik dan menghangatkan hati.
Sejarah dan Asal Usul Nastar
Nastar mempunyai sejarah yang panjang dan menarik di Indonesia. Kue ini sebenarnya memiliki akar dari pengaruh kuliner Eropa, khususnya Belanda. Kata “nastar” sendiri berasal dari bahasa Belanda, “ananas” yang berarti nanas. Penampilannya yang klasik dan rasanya yang lezat telah menjadikan nastar sebagai salah satu kue yang paling dinantikan selama bulan Ramadan dan Lebaran.
Baca juga: Memaksimalkan Malam Ganjil di Bulan Ramadhan untuk Beribadah
Resep Klasik Nastar
Berikut adalah resep klasik nastar yang telah diwariskan dari generasi ke generasi di banyak keluarga di Indonesia:
Bahan:
- 250 gram mentega
- 50 gram margarin
- 100 gram gula halus
- 2 kuning telur
- 400 gram tepung terigu
- 50 gram susu bubuk
- 200 gram selai nanas
- Bahan tambahan: keju parut (opsional)
Cara Membuat:
- Kocok mentega, margarin, dan gula halus hingga lembut.
- Tambahkan kuning telur satu per satu sambil terus dikocok hingga rata.
- Masukkan tepung terigu dan susu bubuk, aduk hingga menjadi adonan yang kalis.
- Ambil sedikit adonan, pipihkan dan isi dengan selai nanas. Bentuk bulat kecil-kecil.
- Letakkan nastar di atas loyang yang sudah diolesi margarin.
- Panggang dalam oven dengan suhu 160 derajat Celsius selama 20-25 menit hingga matang dan berwarna kekuningan.
- Setelah matang, biarkan dingin sejenak sebelum disajikan.
Cerita di Balik Nastar
Tak hanya sekadar kue, nastar juga memiliki cerita di baliknya. Bagi banyak orang Indonesia, membuat nastar adalah sebuah ritual yang dilakukan bersama keluarga. Dalam proses membuatnya, biasanya selalu ada cerita, tawa, dan kebersamaan yang terjalin. Baik itu memasak bersama ibu di dapur, berbagi cerita dengan saudara di sekitar meja, atau sekadar mengingat kenangan indah bersama keluarga di masa lalu.
Nastar juga memiliki makna lebih dalam. Rasanya yang manis dan asam bersamaan menggambarkan perjalanan hidup yang penuh dengan rasa manisnya kebahagiaan dan asamnya lika-liku. Dalam setiap gigitannya, nastar mengingatkan kita akan betapa pentingnya untuk tetap bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan.