Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
December 22, 2024
SPOOTLIVE

Peluang Budidaya Cacing Tanah, Minim Modal dan Untung Besar

Nandabdmn
  • Desember 17, 2024
  • 6 min read
Peluang Budidaya Cacing Tanah, Minim Modal dan Untung Besar

Bagi sebagian orang, cacing tanah merupakan hewan yang menjijikkan. Namun siapa yang akan memprediksi bahwa potensi budidaya cacing tanah mempunyai nilai jual yang menjanjikan?

Setiap orang perlu berinovasi untuk terus menghasilkan pendapatan bahkan dalam menghadapi rencana terburuk, seperti PHK. Oleh karena itu, budidaya cacing tanah adalah cara mudah untuk terus memperoleh pendapatan dengan  modal yang lebih murah.

Menarik bukan kalau beternak cacing tanah? Apalagi jika melihat keuntungan yang bisa diperoleh dari modal yang lebih murah. Jika tertarik untuk memulai budidaya cacing tanah, pelaku usaha bisa menemukan tips mudah budidaya di artikel ini. Silakan baca sampai akhir.

Manfaat Cacing Tanah

Cacing merupakan hewan invertebrata atau hewan tanpa tulang belakang yang banyak dicari oleh banyak orang dan perusahaan untuk keperluan tertentu, seperti  pakan ternak dan bahan farmasi. Cacing tanah memiliki beragam manfaat dan memiliki kandungan protein yang tinggi yaitu  76%. 

Kandungan protein cacing tanah lebih tinggi dibandingkan  daging sapi, hanya mencapai 65%. Selain kaya protein, cacing tanah atau Lumbricus ruberus juga mengandung 17 asam amino yang membantu membentuk sel otot dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Karena manfaat dan kandungan cacing tanah, harga jualnya di pasaran sangat tinggi, berkisar Rp 75.000 hingga Rp 85.000 per kilogram.

Cacing memiliki keunggulan sebagai dekomposer atau pengurai. Pengurai ini merupakan organisme yang mempunyai fungsi  menguraikan bahan-bahan organik dari organisme yang sudah mati. Pengurai membantu mengembalikan nutrisi  ke ekosistem lain. Cacing tanah tidak hanya berperan sebagai pengurai tetapi juga berguna sebagai obat dan pakan karena nilai gizinya yang tinggi. 

Jika digunakan sebagai  pakan ternak, nematoda dapat dijadikan pakan ternak seperti unggas. Cacing Tanah juga bermanfaat sebagai pengobatan demam dan demam tifoid pada manusia. Cacing juga semakin banyak digunakan sebagai bahan kosmetik karena dipercaya memiliki efek melembabkan dan meremajakan kulit.

Cara Budidaya Cacing Tanah

Seperti halnya beternak lainnya, beternak cacing tanah memerlukan beberapa persiapan dasar: Untuk mulai menanam cacing tanah, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan. Langkah-langkah tersebut antara lain menyiapkan wadah dan media budidaya  cacing tanah, pemilihan bibit, penyebaran bibit  cacing tanah, pengelolaan makanan cacing tanah, penyediaan makanan cacing tanah dan penggantian media. 

Penyiapan Media Budidaya Cacing Tanah 

Penyiapan media ternak merupakan langkah awal dan terpenting yang tidak boleh diabaikan atau dilupakan. Pelaku usaha bisa memanfaatkan kotak  bekas berisi tanah lembab sebagai tempat berkembang biaknya cacing. Pastikan kotaknya berukuran 90 x 50 x 36 cm. Setelah menyiapkan kotak sebagai tempat berkembang biak cacing tanah, langkah selanjutnya adalah menambahkan tanah.

Agar berhasil, perlu memastikan bahwa tanah yang digunakan sebagai media ternak cacing tanah adalah tanah yang mengandung humus. Cacing tanah membutuhkan tanah yang kaya akan unsur hara. Jika tanah kekurangan unsur hara, pelaku usaha dapat menambahkan kompos atau pupuk kompos secukupnya. Pelaku usaha juga harus memastikan kotak diisi dengan tanah subur setinggi kurang lebih 5 cm atau maksimal 10 cm.

Selanjutnya letakkan wadah berisi tanah  di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung agar tidak merusak atau mengeringkan media tanah. Pelaku ekonomi juga dapat memasang media cacing tanah di area yang teduh. Selain menyediakan media tanah yang subur, pelaku usaha juga harus menyediakan alas  kotak  media budidaya cacing  yang terbuat dari bahan yang tidak mudah menyerap air, seperti karung dan lainnya. 

Pelaku usaha dapat menggunakan kotak kayu atau triplek dengan menyediakan alas tambahan. Pebisnis juga bisa memanfaatkan kotak  styrofoam. Ingat, agar cacing  dapat tumbuh dengan baik, perlu mengganti media cacing sebulan sekali. Selain mendorong pertumbuhan cacing tanah, hal ini juga mengubah media tanah untuk memisahkan induk cacing tanah dari anaknya, sehingga memberikan kesempatan telur cacing tanah untuk menetas.

Mempersiapkan Bibit Cacing Berkualitas

Setelah  media ternak  cacing tanah sudah disiapkan dan tanah sudah dipastikan cukup subur untuk budidaya cacing tanah, langkah selanjutnya adalah menyiapkan bibit cacing tanah yang berkualitas. Hasil panen yang baik tergantung pada kualitas benih. Jika benih cacing pada awalnya tidak bagus, kemungkinan besar juga akan memanen cacing yang berkualitas buruk.

Sebagai seorang pemula yang ingin beternak cacing tanah, perlu mengetahui jenis-jenis cacing tanah dan cacing tanah mana yang baik dan dapat menghasilkan keuntungan yang banyak. Cacing tanah sebenarnya ada banyak jenisnya, antara lain famili Verminidae, famili Lumbricus, genus Lumbricus, genus Eisenia, genus Feretima, genus Perionyx, genus Diplocardia, dan genus Ridrill. Namun pada umumnya petani cacing tanah di Indonesia hanya memilih tiga jenis cacing tanah. Ketiga spesies tersebut adalah Pheretima, Periony Chus, dan Lumbricus. Tiga jenis cacing tanah yang populer di Indonesia diketahui lebih menyukai media tanam berbahan organik, sisa makanan, dan pupuk.

Oleh karena itu, para peternak meyakini bahwa menyediakan media untuk membudidayakan ketiga jenis cacing tanah tersebut sangatlah mudah. Namun diantara ketiga jenis cacing tanah yang populer, yang direkomendasikan untuk dibudidayakan oleh pemula adalah Lumbricus rubellus.

Hal ini dikarenakan cacing tanah jenis Lumbricus Rubellus mempunyai vitalitas yang sangat baik jika dibudidayakan dengan  benar. Cacing jenis ini juga  relatif pendiam dan tidak banyak bergerak sehingga cenderung lebih mudah menambah berat badan dibandingkan jenis cacing lainnya. Peternak dapat memperbanyak benih cacing tanah dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

  • Siapkan kotak sebagai media tanam cacing tanah dan isi dengan bibit cacing tanah pilihan.
  • Memberi makan serangga dengan makanan biasa berupa sayur-sayuran dan daun-daun kering.
  • Untuk menghindari kepadatan berlebih, biasanya peternak dapat memasukkan 50 hingga 100 bibit cacing ke dalam kotak.
  • Perkiraan jumlah sebaran bibit cacing tidak terlalu banyak sehingga sangat cocok untuk pemula.

Memindahkan Bibit Cacing Tanah

Setelah memperbanyak jumlah benih cacing melalui pembudidayaan, peternak  siap  memindahkan bibit tersebut tersebut ke media tanam. Jika tidak bisa mendapatkan bibit cacing dari hasil pembiakan, peternak cukup membeli atau memilih bibit cacing dengan kualitas terbaik seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

Pelaku usaha harus melakukan langkah-langkah berikut  untuk memindahkan benih nematoda ke media peternakan.

  • Melembabkan tanah yang ditempatkan pada media ternak untuk menjaga kelembaban tanah. Selain itu, untuk menjaga kelembaban tanah, peternak dapat memilih material untuk kotak  ternak yang tidak mudah menyerap kelembaban atau menjadi pondasi.
  • Mengukur pH tanah dan memastikan pH tanah normal. Setelah dilakukan pengecekan pH tanah, peternak bisa langsung mengaplikasikan bibit serangga tersebut ke wadah ternak.
  • Inspeksi rutin harus dilakukan setiap 3 jam pada hari pertama pembiakan. Perhatikan pergerakan cacing. Jika cacing keluar dari tanah dan mencoba keluar dari wadah hewan tersebut, pH tanah mungkin tidak sesuai atau kondisi tanah mungkin tidak ramah bagi serangga. Periksa juga suhu tanah dan pastikan tanah tetap lembab.
  • Ada tiga hal yang harus diwaspadai oleh para pemula saat memindahkan bibit cacing tanah dalam budidaya cacing tanah.

Memanen Cacing Tanah 

Cacing Tanah dapat dipanen pada umur 3 sampai 6 bulan dengan perawatan dan pemeliharaan. Cara memanen cacing tanah sangatlah mudah. Cacing takut dengan cahaya, maka triknya adalah dengan meletakkan lampu dekat dengan lampu di dalam wadah ternak  siap panen. 

Oleh karena itu, jika cacing didekatkan ke lampu, otomatis cacing tersebut akan keluar dari wadahnya dan siap ditangkap. Setelah mengeluarkan cacing yang siap dipanen, harus memisahkan serangga dan kepompongnya lalu memperbanyaknya kembali. Tanah bekas cacing tanah setelah panen nantinya dapat digunakan sebagai pupuk organik atau ditambahkan pada media tanam ternak. Memperkenalkan tips beternak cacing tanah dan jenis-jenis cacing tanah yang cocok untuk dipelihara.

 

  • Ilustrasi cacing tanah (Pixabay)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *