Rangka Kayu Atau Baja Ringan, Mana yang Ideal untuk Konstruksi Atap Bangunan?

NETWRITER – Hal pertama yang perlu diperhatikan sebelum memasang atap adalah rangkanya. Fungsi rangka atap sendiri adalah untuk menopang apapun yang dijadikan atap, seperti genteng metal atau genteng tanah liat. Rangka juga berfungsi sebagai komponen yang memperlancar hubungan antar atap dan pada dasarnya bangunan bagian atas melindungi bagian bawah dari panas dan hujan.
Bahan rangka atap yang umum digunakan ada dua yakni baja ringan dan kayu. Kedua bahan ini sering dibandingkan mana yang lebih bagus untuk digunakan. Masing-masing bahan tersebut jelas mempunyai kelebihan dan kekurangan. Artikel ini akan membandingkan kedua bahan tersebut.
Perbandingan Rangka Kayu dan Baja Ringan
Berikut ini akan memberi Anda beberapa poin perbandingan untuk membantu Anda memilih jenis konstruksi atap yang terbaik untuk rumah Anda. Poin perbandingannya adalah sebagai berikut.
1. Ketahanan Kerusakan oleh Rayap
Ketahanan harus selalu diperhatikan sebelum memutuskan salah satu dari kedua bahan ini. Ketahanan rangka atap kayu antara lain bergantung pada daya tariknya terhadap rayap. Biasanya, rayap dapat menggerogoti rangka sehingga membuatnya sedikit keropos.
Sedangkan, baja ringan terbuat dari baja dan galvalum sehingga menghasilkan besi tipis. Meskipun bahan ini cukup ringan dalam satuan berat, namun kekuatannya tidak perlu dipertanyakan lagi karena terbuat dari baja ringan anti rayap sehingga tidak perlu khawatir akan erosi oleh rayap.
Namun, bukan berarti semua baja ringan memiliki ketahanan yang sama. Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai produk mana yang memiliki tingkat umur simpan yang baik.
Kayu biasanya mempunyai massa lebih tinggi dibandingkan baja ringan. Namun hal ini tergantung pada jenis kayu yang digunakan sebagai rangkanya dan keawetan kayu juga berbeda-beda.
Namun yang menjadi perhatian utama saat memilih kayu untuk membuat rangka atap adalah apakah kayu yang Anda pilih tidak akan dimakan rayap. Oleh karena itu, sebaiknya perhatikan jenis kayu yang digunakan sebelum membeli. Selain itu, diperlukan perawatan lain untuk mencegah rayap memakan kayu, seperti penggunaan cat anti rayap.
2. Ketahanan Terhadap Lembab
Kelembaban merupakan hal yang umum terjadi dan mempengaruhi bangunan, khususnya atap kayu. Hal ini bisa terjadi karena sirkulasi udara yang buruk. Oleh karena itu, untuk meminimalkan dampak kelembaban, Anda dapat memilih bahan bangunan yang tahan kelembaban.
Baja ringan dapat berkarat jika terkena suhu lembab. Selain itu, sirkulasi udara di loteng kurang baik dan terus menerus. Namun kini banyak produk baja ringan yang dilapisi lapisan anti karat. Oleh karena itu, pengguna tidak perlu khawatir atau repot melakukan perawatan lain pada rangka atap baja ringan.
Kayu merupakan bahan yang mudah lapuk jika terus-menerus terkena kelembaban dan suhu air. Pada suhu lembab, kayu rentan terhadap serangan jamur dan memerlukan perawatan khusus sebelum digunakan.
3. Pemasangan Mudah
Proses pemasangan rangka atap merupakan salah satu hal yang perlu Anda perhatikan sebelum memilih material yang akan digunakan. Kedua material ini memiliki tingkat pemasangan yang berbeda. Berikut perbandingannya. Baja ringan lebih mudah dipasang.
Selain itu, rangka atap baja ringan lebih cepat dan mudah dirakit dibandingkan rangka atap kayu. Pemasangan kayu memakan waktu lama dan harus dilakukan tergantung pada bentuk atap yang digunakan. Ini lebih mahal dibandingkan menggunakan baja struktural.
Dari segi tenaga kerja, memang konstruksi rangka baja ringan lebih padat karya, namun hal ini tidak menjadi masalah karena waktu pengerjaan rangka atap baja ringan jauh lebih singkat dibandingkan rangka atap kayu.
Dari segi nilai ekonomi, memilih rangka atap baja ringan ibarat proyek investasi jangka panjang. Saat ini harga baja ringan lebih murah dibandingkan dengan kayu, dan baja ringan hanya membutuhkan sedikit perawatan sehingga tidak memerlukan biaya perawatan yang tinggi.
Namun rangka atap baja ringan mempunyai kekurangan dalam hal insulasi dan transmisi suara. Saat merakit rangka atap baja ringan, perlu diingat bahwa ketika memotong, mengebor, mengelas atau menggores, permukaan yang terkena dapat berkarat dan memerlukan pemrosesan lebih lanjut.
4. Masalah Harga
Harga juga harus diperhatikan. Sebab, harga mempengaruhi jumlah uang yang dibutuhkan untuk membangun sebuah rumah. Baja ringan belakangan ini semakin populer untuk rangka atap. Harga relatif stabil karena banyak produsen berusaha menawarkan kualitas terbaik dengan harga yang terjangkau oleh kebanyakan orang.
Hal ini menjadikan baja ringan sebagai bahan konstruksi yang efisien dan hemat biaya. Namun terdapat kekurangan untuk rangka berjenis kayu apalagi jika Anda mencari kualitas tinggi. Akibatnya harga kayu berfluktuasi dan menjadi mahal.
Ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap hal ini, termasuk penggundulan hutan skala besar, perubahan iklim, dan tingginya permintaan kayu untuk konstruksi dan manufaktur.
5. Stabilitas
Kedua jenis material ini dapat memperkuat struktur apapun yang Anda buat. Kayu tampak semakin berat dan keras. Baja ringan tampak lebih ringan dan kurang kuat. Namun bukan berarti strukturnya tidak stabil.
Material ini menciptakan struktur yang sama stabilnya jika material dapat dipilih, struktur dihitung menggunakan perangkat lunak baja ringan khusus, dan dipasang dengan benar.
6. Modernisasi Arsitektur
Setiap orang mempunyai kesukaannya masing-masing dalam hal desain dan konsep dalam membangun sebuah rumah. Kedua material ini bisa digunakan untuk konsep hidup modern. Namun rangka atap berbahan baja ringan kerap dianggap lebih modern dibandingkan kayu.
Baja ringan memiliki konsep modern karena kuat, ringan dan mudah dibawa. Selain itu, konsep pemasangannya juga sederhana. Hal ini sangat sesuai dengan konsep masa kini yang serba cepat dan mudah. Kayu digunakan untuk rumah klasik dan ramah lingkungan.
Selain itu, perakitan rangka atap kayu memakan waktu lama sehingga kurang sesuai dengan konsep masa kini. Namun, Anda tetap bisa menggunakannya jika ingin membangun rumah bergaya klasik dan tradisional.
7. Daur Ulang
Bahan daur ulang sangat bermanfaat bagi penggunanya. Bagaimana jika bahan bangunan banyak yang tidak dibuang dan hanya menumpuk di tong sampah? Hal ini hanya akan menambah penumpukan sampah yang saat ini menjadi masalah di Indonesia.
Oleh karena itu, penggunaan barang-barang yang dapat didaur ulang sangat membantu mengurangi permasalahan sampah ini. Baja ringan merupakan salah satu bahan yang dapat didaur ulang.
Berdasarkan kutipan laman Scrap Recycling Industry Institute (ISRI) diketahui bahwa pabrik Baja di AS Pada tahun 2019, 60 juta ton baja didaur ulang untuk menghasilkan 87 juta ton baja. Selain itu, daur ulang baja mengurangi konsumsi energi sebesar 60% dan emisi CO2 sebesar 58%. Hal ini menguntungkan alam dan menjadikan baja struktural sebagai salah satu material yang direkomendasikan.
Namun terdapat beberapa jenis kayu dapat didaur ulang. Meskipun kayu merupakan bahan organik yang terdapat di alam, beberapa komponennya tidak dapat didaur ulang. Kayu yang tidak dapat didaur ulang adalah kayu yang telah diolah secara kimia.
Selain itu, kayu yang telah melalui proses pengecatan tidak dapat didaur ulang karena akan berdampak buruk pada proses daur ulang kayu lainnya. Berdasarkan pembahasan di atas, setiap bahan mempunyai kelebihan dalam beberapa hal dan kekurangan dalam hal lain.
Kesimpulan
Baja ringan memiliki kelebihan yaitu kuat, ringan dan tahan korosi sehingga cocok untuk bangunan modern yang memerlukan kekuatan dan efisiensi konstruksi. Ini juga membantu pembangun rumah mengurangi biaya konstruksi.
Kayu, sebaliknya, memiliki keindahan yang unik dan dapat memberikan nuansa hangat dan ramah lingkungan pada bangunan. Namun di zaman modern ini, banyak orang yang mengejar efisiensi dalam membangun rumah, namun tidak demikian halnya dengan penggunaan kayu.
Lebih lanjut, penggunaan kayu secara tidak langsung menyebabkan terjadinya kegiatan penggundulan hutan. Untuk menjaga hutan tetap hijau, kita perlu mengurangi penebangan hutan. Oleh karena itu, rangka atap baja ringan sangat disarankan dan menjadi solusi terbaik.
- Rangka atap rumah (Pixabay)