Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
October 18, 2024
SPOOTLIVE

Tahukah Anda, Apa Dampak Stres pada Wajah?

Desi3
  • Mei 19, 2024
  • 3 min read
Tahukah Anda, Apa Dampak Stres pada Wajah?

SPOOTLIVE – Semua orang merasa stres dari waktu ke waktu, namun jika stres menjadi kronis, hal ini dapat berdampak serius pada kesehatan Anda, termasuk wajah.

Stres dapat meningkatkan risiko terkena depresi, berdampak negatif pada sistem kekebalan tubuh, dan meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular.

Stres juga bisa meninggalkan bekas di wajah Anda. Kulit kering, keriput, dan jerawat hanyalah beberapa gejala yang bisa muncul. Teruslah membaca untuk mengetahui dampak lain stres pada wajah Anda.

Cara stres terlihat di wajah

Stres kronis dapat terlihat pada wajah Anda dalam dua cara. Pertama, hormon yang dikeluarkan tubuh saat Anda merasa stres dapat menyebabkan perubahan fisiologis yang berdampak negatif pada kulit Anda.

Kedua, perasaan stres juga bisa memicu kebiasaan buruk seperti menggemeretakkan gigi atau menggigit bibir.

Jerawat

Saat merasa stres, tubuh Anda memproduksi lebih banyak hormon kortisol. Kortisol menyebabkan bagian otak Anda yang dikenal sebagai hipotalamus memproduksi hormon yang disebut hormon pelepas kortikotropin (CRH).

CRH diperkirakan merangsang pelepasan minyak dari kelenjar sebaceous di sekitar folikel rambut Anda. Produksi minyak berlebihan oleh kelenjar ini dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat.

Meskipun stres diyakini secara luas menyebabkan jerawat, hanya ada sedikit penelitian yang meneliti hubungannya.

Kantong di bawah mata

Kantong di bawah mata ditandai dengan pembengkakan atau bengkak di bawah kelopak mata. Penyakit ini menjadi lebih umum seiring bertambahnya usia karena otot pendukung di sekitar mata melemah.

Kulit kendur akibat hilangnya elastisitas juga dapat menyebabkan munculnya kantung mata.

Stres akibat kurang tidur meningkatkan tanda-tanda penuaan, seperti garis-garis halus, berkurangnya elastisitas, dan pigmentasi tidak merata.

Hilangnya elastisitas kulit juga dapat menyebabkan terbentuknya kantung di bawah mata.

Baca Juga:  Mengapa Mindfulness Penting dalam Menghadapi Tantangan Hidup?

Kulit kering

Stratum korneum adalah lapisan terluar kulit Anda. Ini mengandung protein dan lipid yang memainkan peran penting dalam menjaga sel-sel kulit tetap terhidrasi.

Ini juga bertindak sebagai penghalang yang melindungi kulit di bawahnya. Jika stratum korneum Anda tidak berfungsi sebagaimana mestinya, kulit Anda bisa menjadi kering dan gatal.

Ruam

Stres berpotensi melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda. Sistem kekebalan yang melemah dapat menyebabkan ketidakseimbangan bakteri di usus dan kulit yang dikenal sebagai disbiosis.

Jika ketidakseimbangan ini terjadi pada kulit Anda, hal ini dapat menyebabkan kemerahan atau ruam.

Stres diketahui memicu atau memperburuk beberapa kondisi yang dapat menyebabkan ruam atau peradangan kulit, seperti psoriasis, eksim, dan dermatitis kontak.

Kerutan

Stres menyebabkan perubahan pada protein di kulit Anda dan mengurangi elastisitasnya. Hilangnya elastisitas ini dapat berkontribusi pada pembentukan kerutan.

Stres juga dapat menyebabkan kerutan berulang pada alis yang juga berkontribusi pada pembentukan kerutan.

Rambut beruban dan rontok

Banyak yang menyebut stres dapat membuat rambut Anda beruban. Namun, baru belakangan ini para ilmuwan mengetahui alasannya.

Sel yang disebut melanosit menghasilkan pigmen yang disebut melanin yang memberi warna pada rambut Anda.

Stres kronis juga dapat mengganggu siklus pertumbuhan rambut dan menyebabkan kondisi yang disebut telogen effluvium. Telogen effluvium menyebabkan jumlah rambut rontok lebih banyak dari biasanya.

Cara lain stres memengaruhi wajah Anda

Cara lain stres dapat memengaruhi wajah Anda meliputi:

Kerusakan gigi. Banyak orang yang mengadopsi kebiasaan menggemeretakkan gigi saat merasa stres atau cemas. Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada gigi Anda.

Disfungsi sendi temporomandibular (TMD). TMD adalah sekelompok masalah kesehatan yang memengaruhi sendi tempat rahang terhubung ke tengkorak. Hal ini dapat disebabkan oleh mengatupkan gigi secara berulang-ulang.

Baca Juga:  Memahami Peran Nutrisi dalam Resep Kreasi Kuliner Sehari-hari

Wajah memerah. Stres dapat menyebabkan Anda mengubah kebiasaan bernapas. Kebiasaan bernapas ini bisa menyebabkan wajah Anda memerah untuk sementara.Bibir sakit. Banyak orang mengunyah bibir atau bagian dalam mulutnya saat merasa stres

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *