Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
September 20, 2024
SPOOTLIVE

Tragedi Demon Core, Eksperimen Nuklir yang memakan Korban

Wijaya
  • Juni 26, 2023
  • 3 min read
Tragedi Demon Core, Eksperimen Nuklir yang memakan Korban

SPOOTLIVE – Pada tahun 1945, ketika dunia sedang dalam pergolakan Perang Dunia II, penelitian nuklir mengalami perkembangan pesat. Salah satu momen paling tragis dalam sejarah penelitian nuklir adalah insiden yang dikenal sebagai “Tragedi Demon Core”.

Insiden ini terjadi ketika sejumlah ilmuwan yang bekerja di Los Alamos Laboratory di Amerika Serikat terpapar radiasi yang mematikan. Mari kita telaah lebih lanjut tentang tragedi yang menimpa Demon Core.

Demon Core adalah sebutan untuk sebuah potongan kecil plutonium yang digunakan dalam eksperimen nuklir. Potongan plutonium ini sangat padat dan kritis secara nuklir, yang berarti hanya perlu sedikit tekanan atau penghapusan pelindung untuk mencapai kondisi kritis dan memicu reaksi berantai yang memuntahkan energi yang sangat besar. Demon Core telah digunakan dalam beberapa uji coba nuklir sebelum tragedi ini terjadi./

Pada tanggal 21 Agustus 1945, di Los Alamos Laboratory, sekelompok ilmuwan yang dipimpin oleh fisikawan Harry Daghlian sedang melakukan eksperimen menggunakan Demon Core. Mereka sedang mencoba untuk mempelajari perilaku bahan nuklir dan melakukan pengukuran neutron dengan menggunakan reflektor neutron. Namun, saat melakukan eksperimen, Daghlian secara tidak sengaja menjatuhkan sepotong tungsten carbide di atas Demon Core, yang memicu reaksi nuklir yang tak terkontrol.

Reaksi nuklir ini menghasilkan kilatan cahaya biru yang memancar dari Demon Core, disertai dengan gelombang radiasi yang mematikan. Daghlian dan rekan-rekannya segera menyadari bahwa mereka berada dalam bahaya. Mereka berusaha keras untuk mengangkat pelindung dan memisahkan potongan plutonium, namun upaya mereka terlambat. Para ilmuwan terpapar radiasi berbahaya yang secara langsung mempengaruhi organ dalam mereka.

Daghlian, yang terpapar radiasi paling parah, mengalami keracunan radiasi yang fatal. Ia meninggal dalam beberapa minggu setelah insiden tersebut. Setelah tragedi ini, langkah-langkah keamanan yang lebih ketat diterapkan dalam penanganan materi nuklir di laboratorium-laboratorium penelitian.

Baca Juga:  Cara Mengatasi Data yang Tersebar Akibat Hutang Pinjol

Beberapa bulan setelah insiden dengan Demon Core, kecelakaan serupa terjadi pada fisikawan Louis Slotin. Pada tanggal 21 Mei 1946, Slotin melakukan eksperimen serupa dengan Demon Core. Namun, kali ini ia secara tidak sengaja memisahkan potongan plutonium terlalu jauh, menyebabkan reaksi nuklir yang tak terkontrol. Slotin berusaha cepat untuk menutup kembali potongan plutonium, tetapi ia terpapar radiasi yang mematikan. Ia meninggal dalam beberapa hari akibat keracunan radiasi.

Tragedi Demon Core menjadi pengingat yang tragis tentang bahaya radiasi nuklir dan pentingnya keselamatan dalam penanganan bahan nuklir. Insiden ini juga mendorong pengembangan standar keamanan yang lebih ketat dalam penelitian nuklir dan penggunaan bahan-bahan radioaktif.

Hingga saat ini, Demon Core tetap menjadi simbol pengorbanan para ilmuwan dalam pengembangan senjata nuklir dan penelitian nuklir secara umum. Insiden ini mengingatkan kita akan bahaya radiasi yang tak terlihat dan perlunya kehati-hatian dalam penanganan materi nuklir.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *