Cari Tahu Manfaat Berkebun yang Menyehatkan!
SPOOTLIVE – Berkebun merupakan ide yang bagus, karena aktivitas ini adalah salah satu hobi sehat yang bisa dikembangkan.
Berkebun bisa menjadi kegiatan mengisi waktu atau menyibukkan diri dan lepas dari rutinitas harian.
Ada banyak manfaat berkebun, tidak hanya untuk diri sendiri, tapi juga lingkungan sekitar Anda.
Berikut ini adalah beberapa manfaat berkebun di luar ruangan
Membantu tubuh melawan penyakit
Sebagian orang mungkin tidak atahu kalau tubuh lebih seperti tanaman daripada yang mungkin kita sadari. Ternyata, tubuh Anda mampu melakukan fotosintesis, proses di mana tumbuhan membuat makanannya sendiri menggunakan sinar matahari.
Kulit manusia menggunakan sinar matahari untuk membuat salah satu nutrisi yang dibutuhkan, yaitt vitamin D. Peneliti memperkirakan bahwa berada setengah jam di bawah sinar matahari dapat menghasilkan antara 8.000 dan 50.000 unit internasional (IU) vitamin D dalam tubuh, tergantung pada seberapa banyak warna kulit dan pakaian menutupi tubuh.
Vitamin D sangat penting untuk ratusan fungsi tubuh, salah satunya memperkuat tulang dan sistem kekebalan. Studi juga menunjukkan bahwa berada di bawah sinar matahari dapat membantu menurunkan risiko:
- kanker payudara
- kanker kolorektal
- kanker kandung kemih
- kanker prostat
- limfoma non-Hodgkin
- sklerosis ganda
Jika kadar vitamin D dalam tubuh rendah, Anda memiliki risiko lebih besar terkena psoriasis, sindrom metabolik (kondisi pradiabetes), diabetes tipe II, dan juga demensia.
Semua faktor ini harus diimbangi dengan risiko kanker kulit akibat paparan sinar matahari yang berlebihan. Namun, sedikit sinar matahari di taman sangat bermanfaat bagi tubuh secara ilmiah.
Membangun kekuatan, mendorong tidur nyenyak, dan membantu mempertahankan berat badan yang sehat
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengatakan berkebun adalah olahraga. Aktivitas seperti menyapu dan memotong rumput mungkin termasuk dalam kategori olahraga ringan hingga sedang, sedangkan menyekop, menggali, dan memotong kayu dapat dianggap sebagai olahraga berat.
Bagaimanapun, bekerja di taman menggunakan setiap bagian otot utama dalam tubuh. Fakta ini tidak akan mengejutkan siapa pun yang terbangun dengan rasa sakit setelah seharian bekerja di pekarangan.
Penelitian juga menemukan bahwa aktivitas fisik saat bekerja di kebun dapat membantu mengimbangi kenaikan berat badan terkait usia dan obesitas pada masa kanak-kanak. Dan para peneliti di University of Pennsylvania, AS, melaporkan bahwa orang yang berkebun lebih cenderung tidur nyenyak selama 7 jam di malam hari.
Membantu melindungi ingatan
Seiring bertambahnya usia, fungsi otak mengalami penurunan. Dokter telah lama mengetahui bahwa olahraga meningkatkan fungsi kognitif di otak. Ada beberapa perdebatan tentang apakah berkebun sendiri cukup memengaruhi keterampilan kognitif seperti ingatan.
Tetapi bukti baru menunjukkan bahwa aktivitas berkebun dapat memacu pertumbuhan saraf yang berhubungan dengan ingatan di otak.
Para peneliti di Korea memberikan kegiatan berkebun selama 20 menit kepada orang-orang yang dirawat karena demensia di fasilitas rawat inap. Setelah para pasien melakukan aktivitas menyapu dan menanam di kebun sayur secara rutin, para peneliti menemukan peningkatan jumlah beberapa faktor pertumbuhan saraf otak yang terkait dengan memori pada laki-laki dan perempuan.
Dalam tinjauan penelitian tahun 2014, para analis menemukan bahwa terapi hortikultura – menggunakan berkebun untuk meningkatkan kesehatan mental – mungkin merupakan pengobatan yang efektif untuk penderita demensia.
Faktanya, di Belanda dan Norwegia, penderita demensia sering berpartisipasi dalam terobosan program Greencare, di mana mereka menghabiskan sebagian besar waktunya bekerja di pertanian dan kebun.
Meningkatkan mood
Studi di Amerika Serikat dan beberapa negara lain menemukan bahwa berkebun meningkatkan mood seseorang dan meningkatkan harga diri. Ketika orang menghabiskan waktu di taman, tingkat kecemasan mereka menurun dan mereka merasa kurang tertekan.
Dalam studi multi-tahun yang diterbitkan pada 2011, orang dengan depresi berpartisipasi dalam intervensi berkebun selama 12 minggu. Setelah itu, para peneliti mengukur beberapa aspek kesehatan mental mereka, termasuk gejala depresi, menemukan bahwa semuanya membaik secara signifikan. Dan perbaikan itu berlangsung selama berbulan-bulan setelah intervensi berakhir.
Menenangkan dari stress
Bekerja di taman dapat membantu seseorang memulihkan diri jika mengalami sesuatu yang membuat stres.
Dalam sebuah studi tahun 2011, para peneliti memaparkan peserta studi pada aktivitas yang membuat stres. Kemudian mereka meminta separuh kelompok untuk menghabiskan waktu membaca dengan tenang dan separuh lainnya menghabiskan waktu untuk berkebun.
Ketika peneliti menguji kadar hormon stres kortisol dalam tubuh mereka, mereka menemukan bahwa kelompok yang melakukan aktivitas berkebun telah pulih dari stres lebih baik daripada kelompok membaca. Kelompok yang berkebun juga melaporkan bahwa suasana hati mereka telah kembali ke keadaan positif – sementara lebih sedikit pembaca yang melakukannya.