Jerawat Pada Remaja: Hal yang Perlu Dilakukan dan Tidak Boleh Dilakukan

SPOOTLIVE – Remaja pasti sudah tidak asing lagi dengan. Jerawat pada remaja sangat umum sehingga dianggap sebagai bagian normal dari masa pubertas.

Ketika kelenjar minyak dalam tubuh bekerja berlebihan, pori-pori kulit bisa tersumbat dan menyebabkan jerawat.

Jerawat bisa menjadi tantangan tersendiri ketika remaja menghadapi intimidasi atau penghinaan karena ketidaksempurnaan pada kulit mereka.

Kabar baiknya adalah banyak sekali informasi praktis tentang cara menghilangkan jerawat remaja, berikut beberapa di antaranya.

Pilihlah pembersih ringan dan air hangat

Pilihlah pembersih yang ringan untuk menghindari kulit menjadi terlalu kering. Jangan menggosok dengan waslap; gunakan ujung jari dan cuci muka dengan lembut. Hanya saja, jangan berlebihan: Mencuci muka sekali di pagi hari dan sekali di malam hari sudah cukup. Jerawat remaja bukan disebabkan oleh wajah yang kotor.

Faktanya, mencuci muka terlalu sering dapat memperburuk jerawat. Suhu air juga penting. Dianjurkan untuk mencuci dan membilas wajah dengan air hangat, bukan air dingin atau panas yang dapat memperparah jerawat.

Jangan gunakan obat bebas sembarangan

Jerawat yang ada membutuhkan waktu untuk sembuh, sekitar empat hingga delapan minggu dengan pengobatan menurut Mayo Clinic. Untuk jerawat ringan, krim, gel, dan losion topikal dapat membantu membuka sumbatan pori-pori dan mengurangi bakteri, sehingga memperbaiki penampilan kulit.

Namun jerawat sedang atau parah kemungkinan besar memerlukan obat jerawat oral, seperti antibiotik, isotretinoin (Acutane), spironolactone, atau pil KB untuk wanita. Konsultasikan dengan dokter kulit untuk menemukan obat jerawat yang tepat untuk tingkat jerawat yang  dimiliki.

Gunakan obat jerawat hanya sesuai anjuran dokter. Jangan menggunakan obat jerawat yang dijual bebas tanpa resep dan tanpa berkonsultasi dengan dokter. Penting untuk menjaga keseimbangan kesehatan kulit.

Gunakan pelembab bebas minyak dan non-komedogenik

Lotion atau krim pelembab harian yang ringan dapat bermanfaat, terutama jika menggunakan krim jerawat yang diresepkan oleh dokter. Tapi, jangan gunakan pelembab yang kental yang justru bisa menyumbat pori-pori dan memperparah jerawat.

Disarankan untuk menggunakan pelembab yang berlabel bebas minyak dan nonkomedogenik, yang berarti tidak akan menimbulkan komedo, yaitu komedo hitam dan komedo putih yang menyumbat pori-pori. Oleskan pelembab segera setelah mengoleskan obat wajah jerawat.

Jangan tidur tanpa membersihkan muka

Hapus riasan wajah setiap malam dengan pembersihan lembut. Tidur dengan riasan akan menyumbat pori-pori kulit dan menyebabkan timbulnya jerawat. Jenis riasan yang dipilih juga penting. Carilah produk riasan ramah terhadap jerawat yang ‘noncomedogenic’ dan bebas minyak.

Jangan menyentuh atau memencet jerawat

Memencet jerawat lebih membahayakan daripada menguntungkan. Tidak peduli seberapa keras kita mencoba, jerawat akan tetap muncul. Hal terpenting untuk diingat adalah menghindari menyentuh atau memencet jerawat.

Memencet jerawat dapat meningkatkan kemungkinan timbulnya jaringan parut, dan juga membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih. Dan meskipun mungkin ingin menyembunyikan jerawat, jauhkan tangan dari wajah. Itu hanyalah cara lain menyebarkan minyak yang dapat menyumbat pori-pori kulit

Pilihlah produk rambut bebas minyak

Produk yang bersentuhan dengan wajah dapat semakin menyumbat pori-pori dan membuat jerawat semakin besar. Berhati-hatilah saat mengaplikasikan produk rambut. Kamu bisa menghindari produk perawatan rambut yang menambah minyak pada rambut. Ini juga membantu menjauhkan rambut dari wajah dan dahi.

Mencegah dan mengelola jerawat remaja

Kebanyakan remaja praremaja dan remaja suatu saat akan berjerawat. Meskipun hormon dan gen berperan besar dalam jerawat remaja, menerapkan kebiasaan perawatan kulit yang baik dapat menghilangkan jerawat dan mencegah bekas jerawat secara emosional dan fisik.

Jika perlu, konsultasikan dengan dokter untuk menemukan obat jerawat yang tepat. Diskusikan kemungkinan terapi dengan dokter kulit atau dokter umum, dan pastikan untuk memahami semua potensi efek samping sebelum memulai pengobatan.