Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
December 6, 2024
SPOOTLIVE

Menjadi Orang Tua atau Memilih Childfree: Apa yang Perlu Diketahui Sebelum Memutuskan?

Nandabdmn
  • November 29, 2024
  • 3 min read
Menjadi Orang Tua atau Memilih Childfree: Apa yang Perlu Diketahui Sebelum Memutuskan?

Isu mengenai childfree kini tengah ramai diperbincangkan di Indonesia, terutama setelah pasangan influencer Gita Savitri dan Paul Partohap mengungkapkan keputusan mereka untuk tidak memiliki anak. Pernyataan ini memicu kontroversi di masyarakat, apalagi karena pilihan tersebut dikaitkan dengan gaya hidup modern.

Childfree mengacu pada keputusan pasangan yang memilih untuk tidak memiliki anak setelah menikah. Setiap pasangan berhak untuk menentukan apakah mereka ingin memiliki anak atau tidak, keputusan yang biasanya diambil setelah mempertimbangkan berbagai aspek, seperti kesehatan reproduksi, usia, dan pertimbangan pribadi lainnya.

Pakar Psikologi Anak, Dr. Rohimi Zam Zam, S.Psi., S.H., M.Pd., menjelaskan bahwa keputusan untuk tidak memiliki anak adalah hasil dari pertimbangan yang matang dan sering kali dipengaruhi oleh faktor psikologis. Salah satu alasan umum pasangan memilih childfree adalah untuk fokus pada karir mereka. “Beberapa pasangan lebih mengutamakan karir dan kebahagiaan mereka diukur dari pencapaian karir, yang membuat mereka memilih untuk tidak memiliki anak,” ungkapnya.

Selain itu, faktor kesehatan mental juga mempengaruhi keputusan ini. Khususnya bagi perempuan yang merasa belum siap menjadi ibu, kondisi mental yang tidak stabil dapat mempengaruhi pola asuh anak dan kehidupan mereka di masa depan.

Para ahli menekankan pentingnya edukasi sebelum menikah, seperti pelatihan pra-nikah dan parenting, untuk memberikan pemahaman tentang kehidupan berumah tangga. Begitu juga dengan keputusan childfree, yang sebaiknya melibatkan pertimbangan dari keluarga besar, bukan hanya dua individu. “Keterlibatan kedua keluarga sangat penting, karena orang tua sering kali berharap anaknya segera memiliki anak setelah menikah,” tambahnya.

Dampak Pola Asuh

Terkait dengan fenomena childfree, banyak pihak yang juga membahas pengaruh pola asuh terhadap perkembangan anak. Pola asuh yang salah dapat memiliki dampak negatif, terutama pada psikologi anak. Salah satu akibatnya adalah anak yang merasa takut untuk mengungkapkan pendapat atau berkomunikasi dengan orang tuanya.

Selain itu, pola asuh yang terlalu memanjakan anak dapat menghambat perkembangan mentalnya. Anak yang selalu dituruti keinginannya cenderung terlambat dalam berpikir secara dewasa. Anak yang dimanjakan akan merasa selalu menjadi pemenang dan bisa memiliki perkembangan mental yang lebih lambat dari usianya. 

Pola asuh yang tidak tepat juga bisa menyebabkan anak mengalami kesulitan dalam mengelola emosi, yang mengarah pada trauma emosional yang sulit disembuhkan. Selain itu, anak yang tumbuh dalam lingkungan yang terlalu terkekang mungkin akan kesulitan bersosialisasi, lebih memilih mengurung diri di rumah, dan tidak mengenal dunia luar.

Masa “golden age” (usia emas) antara 0 hingga 5 tahun adalah periode yang sangat penting dalam perkembangan anak, di mana 50% kecerdasan anak mulai terbentuk. Pada usia delapan tahun, kecerdasan anak dapat meningkat hingga 80%, dan terus berkembang hingga usia 18 tahun.

Menjadi orang tua adalah pekerjaan 24 jam. Menjadi orang tua adalah tanggung jawab besar dalam mendidik anak, dan kebahagiaan orang tua terletak pada keberhasilan mendidik anak mereka dengan baik.

Fenomena childfree perlu mendapat perhatian serius, karena keputusan untuk tidak memiliki anak seringkali muncul dari ketidaksiapan pasangan menghadapi tantangan besar dalam menjadi orang tua.

Alih-alih menghadapi risiko yang ada, mereka memilih untuk menghindari tanggung jawab tersebut. Namun, penting untuk mempersiapkan diri dengan baik sebelum memutuskan untuk berkeluarga, agar dapat menghindari kesalahan dalam pola asuh yang dapat mempengaruhi masa depan anak.

  • Ilustrasi tangan orang tua dan anak (Pixabay)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *