Musim Pancaroba Rentan Terkena ISPA, Kenali Gejala dan Tips Menghindarinya
Musim pancaroba adalah periode transisi antara dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Di Indonesia, musim ini ditandai dengan cuaca yang tidak stabil, seperti angin kencang dan curah hujan yang cukup tinggi.
Pada musim pancaroba, tubuh mengalami perubahan yang dapat menyebabkan penurunan daya imun, sehingga meningkatkan risiko infeksi atau penyakit. Salah satu penyakit yang sering muncul adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), yang dapat menyerang siapa saja, terutama anak-anak dan lansia, karena daya tahan tubuh mereka lebih rentan terhadap perubahan cuaca yang ekstrem.
ISPA mencakup berbagai infeksi pada saluran pernapasan, baik bagian atas (seperti hidung dan tenggorokan) maupun bagian bawah (seperti paru-paru), dengan gejala umum seperti batuk, demam, pilek, dan sesak napas.
Saat musim pancaroba, virus dan bakteri penyebab ISPA lebih mudah menyebar di udara, meningkatkan risiko penularan antar individu. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala ISPA sejak dini dan mengambil langkah pencegahan, seperti menjaga kebersihan, menerapkan pola hidup sehat, dan menggunakan masker di tempat umum.
Apa Itu ISPA?
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) adalah penyakit yang menyerang saluran pernapasan secara tiba-tiba dengan gejala yang jelas. Penyakit ini mencakup infeksi pada saluran pernapasan bagian atas dan bawah, umumnya disebabkan oleh virus atau bakteri yang dapat menular dengan cepat melalui udara atau kontak langsung.
Gejala ISPA bervariasi, namun biasanya meliputi batuk, demam, pilek, sakit tenggorokan, dan kadang-kadang sesak napas. Penyakit ini sering muncul saat musim pancaroba ketika daya tahan tubuh cenderung menurun akibat perubahan cuaca.
Kenapa Sering Muncul Saat Pancaroba?
ISPA sering muncul pada musim pancaroba karena perubahan cuaca yang drastis, seperti peralihan dari panas ke hujan atau dari kering ke lembab. Perubahan ini dapat membuat tubuh rentan terhadap penyakit, karena daya tahan tubuh menurun saat beradaptasi dengan suhu yang tidak stabil.
Selain itu, virus dan bakteri penyebab ISPA lebih mudah berkembang dan menyebar dalam kondisi cuaca yang tidak menentu. Jika kamu merasakan gejala ISPA yang tidak kunjung membaik, sebaiknya konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Apa Kata Ahli?
Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Respiratory Research menunjukkan pengaruh perubahan suhu terhadap penyakit pernapasan di Seoul, Korea Selatan. Penelitian ini menggunakan desain studi case-crossover dengan data dari National Emergency Department Information System (NEDIS) antara 2008-2017.
Hasilnya menunjukkan bahwa suhu dingin ekstrem meningkatkan kunjungan ke IGD untuk semua jenis penyakit pernapasan, terutama ISPA, influenza, dan pneumonia. Suhu panas juga berhubungan dengan peningkatan kunjungan IGD, terutama pada anak-anak di bawah 18 tahun.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa perubahan suhu berkaitan dengan peningkatan risiko infeksi saluran pernapasan, menegaskan pentingnya kesiapan layanan kesehatan dalam menghadapi perubahan cuaca ekstrem.
Tips Sehat Saat Pancaroba
Dengan mengetahui berbagai penyakit yang muncul saat pancaroba, masyarakat diharapkan lebih waspada dan menerapkan perilaku hidup sehat, seperti:
- Istirahat yang cukup
- Makanan bergizi
- Rutin berolahraga
- Mengonsumsi vitamin C yang cukup
- Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer
- Mengkonsumsi nutrisi seimbang
- Menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak)
- Menjaga kebersihan lingkungan
- Ilustrasi Orang sedang Sakit (Pixabay)