Mengapa Kuku Terkelupas?
SPOOTLIVE – Mungkin Anda merasa takut saat melihat ke bawah kuku dan menyadari mereka sudah mengelupas. Tak perlu panik! Ternyata, ada banyak orang yang mengalami hal ini.
Kuku yang terkelupas, secara medis dikenal sebagai onychoschizia, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor tergantung dari masing-masing individu.
Mulai dari mengorek kuku hingga gel yang mengelupas, kerusakan akibat pemakaian ekstensi seperti kuku akrilik, dan infeksi jamur dapat menyebabkan kuku terkelupas.
Namun, sebelum mengambil kesimpulan, disarankan untuk berkonsultasi ke dokter kulit. Mereka dapat melakukan penilaian menyeluruh – termasuk pengambilan sampel kuku jika perlu – untuk menentukan mengapa Anda mengalami kuku yang mengelupas.
Dari sana, Anda dapat berupaya mengatasi masalah dan memulihkan kesehatan kuku.
Mengapa kuku mengelupas?
Menurut Kseniya Kobets, MD, MHS, FAAD, direktur dermatologi kosmetik di Montefiore Advanced Care, AS, kuku yang terkelupas dapat menunjukkan gejala seperti rapuh, kering, terlepas dari alas kuku, atau ujungnya terkelupas seiring waktu.
Beberapa faktor dapat menyebabkan kondisi ini, termasuk gangguan atau infeksi pada matriks kuku, serta peradangan akibat kondisi seperti eksim, infeksi virus, atau psoriasis, yang dapat menghambat pertumbuhan kuku.
Infeksi jamur dan bakteri dapat menyebabkan pengelupasan, infeksi jamur mempengaruhi kuku itu sendiri dan infeksi bakteri mempengaruhi kulit di sekitar kuku.
Selain hal di atas, selama proses manikur, serta aplikasi cat kuku atau kuku akrilik, juga dapat menyebabkan kerusakan kuku.
Menurutnya, kemungkinan alasan Anda terkelupas sama sekali tidak berhubungan dengan kesehatan.
Penyebab paling umum dari pengelupasan kuku adalah membasahi atau mengeringkan kuku secara berulang. Paparan air atau basah yang berlebihan dapat membuat kuku menjadi lunak dan rapuh.
Atau kuku mengalami trauma dengan aktivitas berulang seperti mencopot cat kuku atau sering melakukan manikur gel atau kuku akrilik. Karena semua jenis cat kuku, gel, atau bedak mengandung bahan kimia yang dapat merusak kuku.
Penyebab lainnya termasuk kekurangan nutrisi (seperti zat besi), hipotiroidisme, disfungsi ginjal, dan obat-obatan tertentu seperti kemoterapi.
Bagi Anda yang kerap melakukan pasang kuku palsu, sangat penting untuk tidak menggunakan bubuk atau kuku akrilik yang tahan lama untuk waktu yang lama — empat hingga enam minggu adalah rekomendasi maksimal. Jika lebih lama, dapat meningkatkan risiko infeksi jamur.
Perawatan untuk kuku mengelupas
Menjaga kebersihan tangan yang sehat sangat penting untuk kesehatan kuku. Jika sering melakukan pekerjaan rumah tangga atau aktivitas lain yang berat untuk tangan, sebagikan gunakan sarung tangan dan pencuci tangan yang menghidrasi jika memungkinkan.
Menggunakan krim tangan yang melembabkan juga dapat membantu melindungi pelindung kulit, mengunci kelembapan, dan menutrisi ujung jari.
Menjaga kelembapan tangan sangatlah penting, terutama jika sering mencucinya, karena dapat mencegah kulit di sekitar kuku terkelupas.
Untuk mereka dengan kulit sensitif, penggunaan krim tangan kental yang mengandung ceramide sangat disarankan. Dan untuk perawatan yang lebih terarah, coba gunakan minyak atau krim kutikula untuk mendorong pertumbuhan kuku yang sehat.
Untuk setiap masalah kuku progresif, sebaiknya konsultasikan dengan dokter agar mendapatkan evaluasi oleh dokter kulit bersertifikat. Mereka dapat memeriksa masalah medis yang mendasarinya dengan memeriksa anemia, gangguan tiroid, dan kekurangan vitamin.